Studi tersebut juga menemukan bahwa hingga 80% sepatu dapat membawa patogen, tergantung pada jenis bakteri serta profesi pemakainya, di mana sepatu dokter dan pekerja perawatan hewan sangat rentan mengalami kontaminasi.
Studi lain menunjukkan hinga 96% dari bagian bawah sepatu membawa E.coli.
Beberapa bukti seperti yang dilaporkan New Scientist juga menunjukkan bahwa debu dan kotoran lainnya memungkinkan bakteri untuk bertugar gen yang membantu mereka dalam mengembangkan reistensi terhadap antibiotik, berkontribusi pada 'kutu super' yang sulit diobati.
2. Sepatu Dapat Menginjak Pestisida atau Bahan Kimia Lain
Berdasarkan penelitian, halaman dengan rumput yang terawat baik atau taman bermain tetap tidak melindungi sepatu dari kotoran dan berpotensi membuat sepatu terkena berbagai racun kimia.
Bahkan, pembunuh gulma dan pestisida masih dapat terlacak di dalam rumah walau seminggu setelah bahan kimia tersebut diaplikasikan.
Bahayanya, risiko kesehatan seperti ruam dan dermatitis dapat dialami penghuni rumah karena adanya risidu bahan kimia terseut, menurut studi tahun 1999.
Baca Juga: 3 Jenis Makanan Pengaruhi Detak Jantung, Apa Pengaruhnya untuk Kesehatan?
Tanah pun dapat menampung partikel timbal, salah satu risiko gangguan kesehatan kognitif dan kerusakan neurologis.