ementara itu, sakit kepala sekunder dapat ditelusuri ke penyebab spesifik. Umumnya penyebab spesifik yang dimaksud adalah indikasi penyakit tertentu, misalnya tumor otak, aneurisma , atau paparan zat berbahaya.
Sakit kepala paling sering disebabkan oleh gangguan homeostasis – sistem internal yang mengatur fungsi tubuh kita dan menjaga stabilitas.
Sakit kepala saat puasa akan menjadi bentuk gangguan homeostasis yang mudah diidentifikasi. Biasanya sakit kepala puasa pasti akan membaik dan hilang setelah penderita makan atau minum.
Pemicunya adalah kondisi Hipoglikemia atau kondisi rendahnya kadar gula dalam darah.
Baca Juga: 3 Kunci Menjaga Tubuh dan Jantung Tetap Kuat Saat Puasa Ramadhan, Rahasia Pentingnya Ada pada Sahur
Baca Juga: 3 Jenis Makanan Pengaruhi Detak Jantung, Apa Pengaruhnya untuk Kesehatan?
Kondisi telah dikaitkan dengan sakit kepala puasa, terutama serangan migrain yang terkait dengan puasa.
Pada awal tahun 1933, ahli saraf Inggris, MacDonald Critchley menunjukkan bahwa serangan migrain yang terkait dengan puasa dan olahraga berat dapat dikurangi dengan asupan makanan.
Terutama bukan hanya pada saat puasa, tetapi juga saat sebelum dan sesudah puasa.
Kesehatan homeostasis dikaitkan dengan kebiasaan melewatkan waktu makan. Orang yang biasa melakukan hal tersebut akan umum menderita migrain. Apalagi saat puasa.