Awas, Diet Rendah Karbohidrat Justru Jadi 'Boomerang', Bahkan Berisiko Tingkatkan Kematian Dini

11 Mei 2022, 18:00 WIB
Ilustrasi - diet rendah karbohidrat. /Unsplash.com/@thoughtcatalog

JOMBANG UPDATE - Diet rendah karbohidrat adalah salah satu cara untuk menurunkan berat badan yang dilakukan dengan mengatur pola makan dengan membatasi jumlah karbohidrat dan meningkatkan konsumsi protein serta lemak.

Menjadi salah satu tren, apakah diet rendah karbohidrat aman untuk dilakukan?

Terlebih lagi, hal ini mengingat karbohidrat adalah sumber energi utama bagi sebagian makhluk hidup. Jadi, bagaimana dampak kesehatan bagi seseorang yang melakukan diet rendah karbohidrat?

Seperti dilansir JOMBANG UPDATE dari laman Medical News Today, berikut ulasan tentang dampak diet rendah karbohidrata bagi kesehatan.

Baca Juga: 5 Manfaat Kimchi, Superfood Kaya Vitamin dan Probiotik yang Cocok untuk Diet

Baca Juga: Tips Minum Teh Hijau untuk Diet, Jangan Asal agar Manfaatnya Maksimal

Studi tentang Diet Rendah Karbohidrat

Sebuah studi dilakukan Prof. Lodz dan rekan-rekannya tentang keterkaitan antara diet rendah karbohidrat dan risiko kematian dari penyebab apa pun di antara 24.825 orang yang telah berpartisipasi dalam Survei Pemeriksaan Kesehatan dan Gizi Nasional pada 1999-2010.

Peneliti juga memeriksa hubungan antara asupan karbohidrat rendah dan risiko kematian akibat penyakit jantung koroner, penyakit serebrovaskular yang meliputi stroke serta kanker.

Adapun rata-rata usia peserta penelitian adalah 47,6 tahun dengan asupan karbohidrat yang dihitung sebagai persentase.

Selanjutnya, berdasarkan persentase tersebut, peserta dibagi menjadi empat. Kemudian Prof. Maciej Banach, dari Universitas Kedokteran Lodz di Polandia dan rekan-rekannya mengikuti peserta untuk jangka waktu rata-rata 6,4 tahun.

Peserta pun diklasifikasikan sebagai besitas dan non obesitas, menurut indeks massa tubuh (BMI) mereka.

Sementara pada bagian kedua penelitian, tim memeriksa asosiasi yang sama dalam meta-anilisis besar dari studi prospektif yang merangkum hampir 450.000 peserta yang diikuti selama periode rata-rata 15,6 tahun.

Jadi, Kenapa Diet Rendah Karbohidrat Harus 'Dihindari'?

Secara keseluruhan analisis berdasarkan survei dari suti menemukan bahwa peserta yang mengonsumsi karbohidrat paling sedikit, 32 persen lebih memungkinkan meninggal sebelum waktunya karena beragam penyebab.

Simpulan tersebut dibandingkan dengan peserta yang mengonsumsi karbohidrat paling banyak.

Baca Juga: Cara Diet Golongan Darah O Ala Peter J. D'Adamo, Tepat dan Anti Gagal!

Baca Juga: 4 Alasan Kenapa Memakai Sepatu di Dalam Rumah Sebaiknya Tidak Dilakukan, Bisa Bahayakan Kesehatan!

Selain itu, konsumen dengan rendah karbohidrat, 51 prsen lebih mungkin meninggal karena penyakit jantung koroner, 50 persen lebih mungkin meninggal karena penyakit serebrovaskular, serta 35 persen lebih mungkin meninggal karena kanker.

Asosiasi tersebut adalah yang terkuat di antara para orang tua dan tidak menderita obesitas.

Hasil tesebut kemudian direplikasi dalam meta-analisis, di mana ditemuan bahwa risiko kematian secara keseluruhan dari berbagai penyebab adalah 15 persen lebih tinggi pada orang yang mengonsumsi karbohidrat lebih sedikit.

Kemudian risiko kematian kardiovaskular 13 persen lebih tinggi dan kematian akibat penyakit jantung, serta kanker 8 persen lebih tinggi.

"Diet (rendah karbohidrat) harus dihindari," simpul Prof. Banach seperti ikutip dari Medical News Today.

"Pengurangan asupan serat dan buah-buahan dan peningkatan asupan protein hewani, kolesterol, dan lemak jenuh dengan diet ini mungkin berperan. Perbedaan mineral, vitamin, dan fitokimia mungkin juga terlibat," jelasnya.

Sementara itu, Prof. Banach menyebut bahwa diet rendah karbohidrat mungkin berguna dalam jangka pendek.

"Diet rendah karbohidrat mungkin berguna dalam jangka pendek untuk menurunkan berat badan, menurunkan tekanan darah, dan meningkatkan kontrol dlukosa darah, tetapi penelitian kami menunjukkan bahwa dalam jangka panjang mereka trkait dengan peningkatan risiko kematian dari berbagai penyebab, dan kematian akibat penyakit kardiovaskular, penyakit serebrovaskular, dan kanker," terangnya.

"Temuan ini menunjukkan bahwa diet rendah karbohidrat tidak aman dan tidak direkomendasikan," tegas Prof. Maciej Banach.***

Editor: Anggita

Tags

Terkini

Terpopuler