Migrain Saat Puasa, Cari Tahu Penyebabnya dan Tips Menghilangkan Sakit Kepala Saat Puasa

11 April 2022, 16:30 WIB
Migrain Saat Puasa, Cari Tahu Penyebabnya dan Tips Menghilangkan Sakit Kepala Saat Puasa /Pixabay/RobinHiggins

JOMBANG UPDATE - Migrain saat puasa bisa disebabkan oleh faktor makanan atau hal lain.

Apakah migrain saat puasa adalah hal umum? Itu bisa dijawab dengan mengenali kualitas kesehatan tubuh.

JOMBAN UPDATE merangkum dari laman National Headache Foundation, penjelasan tentang migrain atau sakit kepala saat puasa.

Baca Juga: 3 Khasiat Blewah untuk Kesehatan Tubuh, Sering Jadi Hidangan Buka Puasa Ramadhan

Baca Juga: Jadwal Praktek dr. Gunawan di Rumah Sakit Medistra

Sakit Kepala (Migrain) Ketika Puasa

Migrain saat puasa disebabkan oleh hal yang berhubungan dengan pola makan yang berubah.

Secara umum, sakit kepala dibagi menjadi dua kelas, yaitu sakit kepala primer dan sekunder.

Sakit kepala primer meliputi migrain dan sakit kepala tipe tegang. Tipe ini umumnya tidak memiliki penyebab gangguan yang mendasari sakit kepala tersebut. Dengan kata lain, ini adalah tipe sakit kepala yang bisa muncul tiba-tiba.

ementara itu, sakit kepala sekunder dapat ditelusuri ke penyebab spesifik. Umumnya penyebab spesifik yang dimaksud adalah indikasi penyakit tertentu, misalnya tumor otak, aneurisma , atau paparan zat berbahaya.

Sakit kepala paling sering disebabkan oleh gangguan homeostasis – sistem internal yang mengatur fungsi tubuh kita dan menjaga stabilitas.

Sakit kepala saat puasa akan menjadi bentuk gangguan homeostasis yang mudah diidentifikasi. Biasanya sakit kepala puasa pasti akan membaik dan hilang setelah penderita makan atau minum.

Pemicunya adalah kondisi Hipoglikemia atau kondisi rendahnya kadar gula dalam darah.

Baca Juga: 3 Kunci Menjaga Tubuh dan Jantung Tetap Kuat Saat Puasa Ramadhan, Rahasia Pentingnya Ada pada Sahur

Baca Juga: 3 Jenis Makanan Pengaruhi Detak Jantung, Apa Pengaruhnya untuk Kesehatan?

Kondisi telah dikaitkan dengan sakit kepala puasa, terutama serangan migrain yang terkait dengan puasa.

Pada awal tahun 1933, ahli saraf Inggris, MacDonald Critchley menunjukkan bahwa serangan migrain yang terkait dengan puasa dan olahraga berat dapat dikurangi dengan asupan makanan.

Terutama bukan hanya pada saat puasa, tetapi juga saat sebelum dan sesudah puasa.

Kesehatan homeostasis dikaitkan dengan kebiasaan melewatkan waktu makan. Orang yang biasa melakukan hal tersebut akan umum menderita migrain. Apalagi saat puasa.

Jika memang mengidap migrain, sebaiknya hindari hal-hal yang sudah pasti memicunya. Kurangi beban pekerjaan, sebab puasa membutuhkan managerial energi yang lebih disiplin.

Oleh karena itu, cek apakah individu telah didiagnosis dengan migrain sebelumnya sehingga ada kemungkinan akan memburuk saat menjalankan puasa.

Lengkapi asupan makanan saat sahur dan buka dengan makanan yang bisa mencegah migrain saat puasa. Sejumlah makanan mungkin memperburuk kadar gula darah sehingga menyebabkan migrain saat puasa.***

Editor: Apriani Alva

Tags

Terkini

Terpopuler