Network
JOMBANG UPDATE - Bangkai kapal KMP Yunicee dipastikan tidak bergeser dari lokasi terakhir kapal ini tenggelam.
Hal ini diketahui setelah TNI Angkatan Laut yang tergabung dalam Satgas pencarian KMP Yunicee mengkonfirmasi bahwa bangkai kapal Yunicee tidak menghalangi aktivitas kapal lainnya rute Gilimanuk-Ketapang.
"Dalam operasi SAR hari keempat, Jumat, 2 Juli 2021, dengan KRI Rigel-933, TNI AL memastikan kondisi KMP Yunicee yang berada di kedalaman kurang lebih 78 meter tidak bergeser, dengan kondisi kapal posisi duduk (tidak terbalik) sama seperti awal dari pencarian awal," tutur komandan KRI Rigel-933 Letkol Laut Jaenal Mutakim, sebagaimana Jombang Update kutip dari Antara.
Letkol Jaenal juga menjelaskan bahwa operasi pencarian akan dilanjutkan dengan pengambilan data Backscatter dan Bathymetry Multibeam Echo Sounder.
Baca Juga: Kapasitas KMP Yunicee yang Tenggelam di Perairan Laut Bali
Baca Juga: Hari Kedua Proses Evakuasi KMP Yunicee, Ditemukan Korban Meninggal Dunia
Data yang sedang dicari ini akan berhubungan dengan informasi dari keadaan KMP Yunicee melalui visualisasi 3D.
Letkol Jaenal mengaku kesulitan dengan arus perairan laut sekitar lokasi pencarian yang terlalu kuat.
"Pada saat KRI Rigel-933 berjalan ke arah selatan dengan baringan yang kencang dapat menghasilkan kecepatan 11 hingga 12 knots, sebaliknya jika berjalan dari selatan ke arah utara ditempuh dengan kecepatan 0,6-2,0 knots," tuturnya.
Jalur utama penyebrangan kapal dari Gilimanuk-Ketapang dikonfirmasi tidak berbahaya sebab bangkai dari kapal KMP Yunicee terletak 1,65 kilometer di selatan pelabuhan Gilimanuk.
Pembaharuan data terkini mengatakan bahwa ada total 58 orang yang telah berhasil ditemukan, 18 orang masih dalam proses pencarian, jumlah ini bertambah dari yang awal terdata 11 penumpang yang sedang dalam proses pencarian.
Data terbaru ini telah dikonfirmasi oleh Satgas SAR gabungan yang bertugas.
Kadishub Banyuwangi Dwi Yanto juga turut angkat bicara soal kecelakaan kapal KMP Yunicee beberapa hari lalu.
Ia mengatakan akan melakukan pengecekan dan pengawasan terhadap kapal-kapal yang beroperasi di Ketapang, termasuk usia kapal dan pen-disiplinan perawatan kapal.
"Perbaikan ini bertujuan mengurangi hal-hal yang tidak diinginkan. Lalu, nanti tentu akan mengevaluasi dan regulasi yang dapat memberikan jaminan keselamatan bagi para ABK maupun khususnya para penumpang," tutur Dwi Yanto sebagaimana JOMBANG UPDATE Kutip dari Antara, Sabtu 3 Juli 2021.***
