Curhatan Ojol Nilai GoTo Tidak Memanusiakan Driver, Bongkar Besaran Insentif

- 9 Juni 2021, 10:35 WIB
Ratusan pengemudi ojek daring yang tergabung dalam ojol Serang bersatu melakukan aksi didepan kantor Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Serang, Senin (19/10/2020).Dalam aksinya tersebut mereka menuntut agar diberlakukannya persamaan tarif ojek online untuk semua aplikator.
Ratusan pengemudi ojek daring yang tergabung dalam ojol Serang bersatu melakukan aksi didepan kantor Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Serang, Senin (19/10/2020).Dalam aksinya tersebut mereka menuntut agar diberlakukannya persamaan tarif ojek online untuk semua aplikator. /Hashemi Rafsanjani/

JOMBANG UPDATE - GoTo, hasil merger antara Gojek dan Tokopedia disambut dengan meriah di dunia start up, namun tidak demikan dengan para driver ojek online (ojol).

Marger antara dua aplikasi dengan tagline "Karya Anak Bansa" tersebut justru membuat para driver ojol mogok kerja karena aturan intensif baru yang dinilai tidak memanusiakan mereka.

Berdasarkan press rilis yang dibagikan akun Twitter @Sutamiamin, tertulis Gojek dan Tokopedia tidak melibatkan mitra mereka (driver ojol) saat memutuskan adanya pengurangan intensif dalam layanan Gokilat.

Pengurangan intensif tersebut dinilai sangat merugikan driver ojol.

Baca Juga: 15 Siswa SPI Batu Dilaporkan Alami Kekerasan Seksual, Seret Nama Julianto Eka Putra

Baca Juga: Gandeng Shopee, Ridwan Kamil Resmikan Pembangunan Shopee Center Guna Mempercepat UMKM Jabar Go Digital

Aturan intensif sebelumnya untuk area Jabodetabek per 5 pengantaran sebesar Rp10 ribu.

Sementara aturan baru mewajibkan driver ojol melakukan pengantaran 1-9 dengan insentif Rp1 ribu per pengantaran.

Di area Bandung sebelumnya, 6 pengantaran akan mendapat Rp14 ribu sementara aturan baru mewajibkan melakukan pengantaran 1-11 untuk mendapatkan intensif Rp1 ribu per pengataran.

Halaman:

Editor: Apriani Alva


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x