Network
Adapun dari sektor energi, melalui Energi Transitions Ministerial Meeting (ETMM) dalam KTT G20 menghasilkan kesepakatan untuk mengkatalisasi investasi yang inklusif dan berkelanjutan dalam skala besar menuju sistem energi rendah emisi atau net zero emissions.
“Di samping itu juga berkolaborasi dalam memobilisasi semua sumber pendanaan untuk mencapai tujuan Agenda Sustainable Develoment Goals (SDGs),” kata Dr Rio.
Ia juga mencontohkan, sepanjang gelaran Presidensi G20, terdapat banyak manfaat terutama bagi Indonesia sebagai tuan rumah, baik manfaat secara langsung maupun tidak langsung.
“Untuk manfaat langsung di antara presidensi G20 telah melibatkan berbagai UMKM di Indonesia dengan side event,” ucapnya.
Menurutnya, dengan dilibatkannya UMKM, pendapatan di sektor industri kreatif mengalami peningkatan selama 2022.
“Sektor hospitality dari tingkat okupansi hunian hotel para tammu-tamu negara G20 beserta media massa negara tersebut juga merasakan dampak positif,” tambahnya.
Ia mengatakan, hal itu sesuai dengan pernyataan menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, yang menyebut bahwa gelaran G20 turut berkontribusi pada peningkatan wisatawan mancanegara serta peningkatan lapangan kerja di sektor kuliner, fesyen, dan kriya selama kurun waktu 2022 ini.
“Tamu-tamu negara-negara anggota G20 juga telah membelanjakan berbagai keperluan selama gelaran G20,” katanya.
Rio mengatakan, suksesnya KTT G20 menjadi dampak secara tidak langsung bagi Indonesia, sebab dengan suksesnya gelaran KTT G20 menunjukkan bahwa kondisi perekonomian Indonesia telah berangsur-angsur pulih pasca pandemi COVID-19.
“Hal tersebut tentunya akan menarik investor-investor dari negara-negara G20 untuk melakukan investasi di Indonesia,” pungkasnya.
