Menlu Rerno Marsudi Sebut Deklarasi Bali Bukti Kepercayaan Dunia pada Indonesia

- 17 November 2022, 07:05 WIB
Deklarasi Bali Bukti Kepercayaan Dunia Pada Indonesia
Deklarasi Bali Bukti Kepercayaan Dunia Pada Indonesia /Instagram @retno_marsudi

JOMBANG UPDATE – Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyebutkan bahwa disepakatinya Bali Leaders’ Declaration atau Deklarasi Bali oleh para pemimpin KTT G20 membuktikan kepercayaan dunia kepada Indonesia.

Retno Marsudi menjelaskan bahwa proses menuju kesepakatan deklarasi yang dituju sangat panjang, bahkan tidak cukup melalui satu putaran negosiasi.

Tercatat, negosiasi terakhir dilakukan pada 10-14 November 2022, tersisa satu hari sebelum KTT G20 berlangsung.

Retno Marsudi mengungkap pada awal masa presidensi G20 Indonesia, tidak sedikit pihak yang pesimistis Indonesia akan sukses menghasilkan suatu deklarasi jika melihat situasi dunia yang sedang masa sulit.

Baca Juga: RESMI! Kemenkes Umumkan Jemaah Umrah Tidak Wajib Vaksin Meningtis

Baca Juga: Komunike dan 25 Rekomendasi Kebijakan Telah Dihasilkan Melalui Forum Resmi G20, KTT B20

Tidak hanya karena pandemi COVID-19 yang masih belum usai hingga sekarang, keadaan diperburuk dengan perang antara Rusia dan Ukraina, krisis pangan dan energi, serta krisis keuangan.

“Kita patut bersyukur ada trust dari semua negara anggota G20 kepada Indonesia sehingga pada akhirnya deklarasi dapat disepakati,” kata Retno dalam konferensi pers, seperti dikutip JOMBANG UPDATE melalui Antara.

“Jadi ini adalah usaha yang luar biasa, dengan menggunakan aset diplomasi yang sudah cukup lama Indonesia mencoba menjembatani semua perbedaan yang ada (di antara anggota G20),” tambahnya, usai KTT G20 di Nusa Dua, Bali, resmi ditutup.

Terdapat 52 paragraf deklarasi Bali yang telah disetujui G20 dalam naungan presidensi Indonesia.

Adapun dari sekian banyak paragraf, deklarasi yang menyinggung tentang perang Ukraina dan Rusia paling diperdebatkan oleh anggota G20.

Banyak pendapat berbeda di tiap anggota G20 terkait peristiwa tersebut, tetapi akhirnya para anggota G20 sepakat untuk mengecam perang yang dipicu pelanggaran batas wilayah atau integritas wilayah suatu negara.

Menlu Retno menjelaskan, berkaitan dengan deklarasi sikap tersebut, Indonesia berpegang pada prinsip politik luar negeri bebas aktif yakni bebas untuk menentukan keputusan dalam berpendapat dan aktif untuk berkontribusi dalam mewujudkan perdamaian dunia.

Ia juga menambahkan, Indonesia selalu menjunjung tinggi prinsip-prinsip yang tertuang dalam Piagam PBB.

“Pada saat kita bicara masalah integritas teritorial, saya rasa keputusan Indonesia sangat jelas dan konsisten,” ucapnya.

Selain 52 paragraf kesepakatan, deklarasi tersebut memuat dokumen lampiran mengenai rencana pemulihan yang inklusif termasuk daftar proyek kerja sama di bawah mekanisme G20.

Menurut Retno, dokumen tersebut disusun untuk memenuhi janji Indonesia sebagai presiden G20 guna memperkuat kerja sama yang konkret.

“Jadi ada 361 bentuk kerja sama yang ada di dalam lampiran deklarasi. Dan selama presidensi, Indonesia juga menyinergikan penguatan kerja sama dalam konteks bilateral dengan negara G20 di tiga sektor prioritas, dan ada 140 program kerja sama. Saya kira sekali lagi selain capaian deklarasi itu sendiri banyak hal yang kita lakukan untuk membumikan G20 untuk kepentingan rakyat,” pungkasnya.

Demikian informasi terkait Deklarasi Bali hasil KTT G20 yang diungkapkan Menlu Retno Marsudi.***

Editor: Alinur Awwalina


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x