Network
JOMBANG UPDATE – Kemenkes melaporkan adanya dugaan Hepatitis Akut pada 3 anak hingga menyebabkan kematian pada Kamis, 5 Mei 2022.
Sayangnya, Kemenkes belum mengetahui secara pasti penyebab munculnya Hepatitis Akut tersebut.
Tiga anak yang diduga terjangkit Hepatitis Akut itu sebelumya dirawat di Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta. Ketiganya merupakan rujukan dari rumah sakit yang berada dari Jakarta Timur dan Jakarta Barat.
Ketiga pasien tersebut meninggal dunia dalam kurun waktu yang berbeda dari rentang waktu pertengahan hingga akhir April 2022.
Baca Juga: Daftar Link CCTV Lalu Lintas dan Pelabuhan: Solusi Terhindar Macet saat Mudik Lebaran 2022
Baca Juga: Kemenkes Perbarui Aturan Imunisasi Wajib Anak, 3 Vaksin Baru Tambah 11 Daftar Sebelumnya
Dugaan Hepatitis Akut oleh Kemenkes ini muncul setelah Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan Kejadian Luar Biasa (KLB) di Eropa, Amerika dan Asia.
WHO mencatat lebih dari 170 kasus Hepatitis Akut yang menyerang anak-anak dan belum diketahui penyebabnya telah dilaporkan oleh lebih dari 12 negara sejak 15 April 2022.
Salah satu laporan WHO menunjukkan adanya 10 kasus Hepatitis Akut yang tidak diketahui etiologi atau penyebabnya pada anak-anak usia 11 bulan-5 tahun pada periode Januari hingga Maret 2022 di Skotlandia Tengah.
Karenanya, Kemenkes kemudian menghimbau agar masyarakat lebih waspada terhadap potensi penyakit Hepatitis Akut.
Dikutip JOMBANG UPDATE dari laman resmi Kemenkes, berikut adalah rangkuman gejala, cara penularan hingga pencegahan Hepatitis Akut pada anak.
1. Gejala Hepatitis Akut
Gejala Hepatitis Akut pada anak menurut Prof. Dr. dr. Hanifah Oswari, Sp. A, sebagai dokter Spesialis Anak RSCM FKUI diantaranya adalah mual, muntah, sakit perut, diare dan kadang disertai demam ringan.
Menurutnya, gejala akan semakin berat dengan ditandai air kencing berwarna pekat seperti teh dan BAB berwarna putih pucat.
Baca Juga: Tips Parenting Hadapi Anak Super Aktif Ala Oki Setiana Dewi: Orang Tua Bisa Tanpa Memaksa
Gejala tersebut dapat meningkat dengan perubahan kulit menjadi kuning, kejang hingga hilangnya kesadaran.
Hanifah menghimbau agar orang tua segera memeriksakan anak ke faskes terdekat saat menemukan gejala yang masih dirasa ringan.
Penangan kasus Hepatitis Akut dengan gejala berat seperti kuning dan penurunan kesadaran dirasa Hanifah akan lebih menyulitkan
Pada tahap tersebut, infeksi Hepatitis Akut dinilai sudah sangat berat, sehingga peluang keselamatan dan momentum dokter untuk menolong pasien sangat kecil.
2. Cara Penularan Hepatitis Akut
Dugaan awal Hepatitis Akut menurut Kemenkes disebabkan oleh Adenovirus, SARS CoV-2 hingga virus ABV. Kelompok virus tersebut utamanya menyerang saluran pencernaan dan saluran pernafasan.
Dugaan itu sesuai dengan hasil uji laboratorium WHO yang menemukan bahwa infeksi Adenovirus (F type 41) menimbulkan gejala Hepatitis Akut dalam 74 kasus di luar negeri.
Lebih lanjut WHO juga menemukan adanya efek yang sama akibat infeksi virus SARS-CoV-2 pada 20 kasus dan ko-infeksi SARS-CoV-2 dan adenovirus pada 19 kasus.
3. Cara Pencegahan Hepatitis Akut
Beberapa cara untuk mencegah penyebaran virus Hepatitis oleh Kemenkes diantaranya adalah mencuci tangan dan memastikan makanan dan minuman dalam keadaan matang dan bersih.
Hal tersebut ditekankan karena dapat mencegah paparan virus Hepatitis yang utamanya menyerang saluran pencernaan.
Selain itu, kebersihan sanitasi, menghindari bergantian alat makan, menghindari kontak dengan orang sakit dan melaksanakan protokol kesehatan juga dapat menghindarkan anak-anak dari Hepatitis Akut.
Itulah kabar mengenai kasus meninggalnya 3 anak akibat dugaan Hepatitis Akut dan himbauan Kemenkes dalam memahami gejala hingga cara pencegahannya.***
