Viral Video Susu 'Beruang' Diburu Masyarakat yang Panic Buying, Pemerintah: Jangan Khawatir

- 3 Juli 2021, 20:25 WIB
Viral Video Susu 'Beruang' Diburu Masyarakat yang Panic Buying, Pemerintah Jangan Khawatir
Viral Video Susu 'Beruang' Diburu Masyarakat yang Panic Buying, Pemerintah Jangan Khawatir /Instagram.com/@abouttngid

 

JOMBANG UPDATE - Video panic buying masyarakat memburu susu 'beruang' yang berdurasi 29 detik viral di media sosial pada Sabtu, 3 Juli 2021.

Di dalam video tersebut terlihat beberapa orang berebut susu 'beruang' dengan cukup ekstrim di salah satu pasar swalayan.

Video yang diunggah di akun Instagram @abouttngid tersebut diketahui berlokasi di Indogrosir Jatiuwung, Tangerang yang juga dihubungkan dengan efek dari pemberlakuan PPKM Darurat Jawa-Bali.

Awalnya, video itu menampilkan para karyawan dari toko tersebut yang sedang berdiri sambil memantau area toko.

Baca Juga: Bupati Jombang Buat Surat Edaran PPKM Darurat, Begini Instruksinya

Baca Juga: Cara Menunjukkan Cinta Kepada Pasangan yang Memiliki Physical Touch Love Language, Sudah Tahu?

Lalu, mereka mendengar suara teriakan dari kejauhan yang hendak memburu tumpukan susu yang berada di dekat mereka.

Sontak, para karyawan yang memakai seragam kemeja biru berkerah merah pun menjauh karena melihat adanya serbuan pembeli.

Tidak lama kemudian, dua orang pria mengenakan kaos hijau lumut dan kaos putih abu-abu mendatangi tempat disimpannya susu beruang.

Secara terburu-buru, dua pria ini segera mengambil satu krat susu beruang dan memasukkannya ke dalam keranjang masing-masing.

Seketika tumpukan tersebut langsung diburu oleh pengunjung lainnya secara tidak terkendali.

Terkait hal ini, pemerintah melalui Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian sebelumnya sudah meminta masyarakat agar tidak perlu khawatir dengan banyaknya pembatasan dalam PPKM Darurat.

Dia menjamin kesiapan logistik aman karena industri seperti logistik, transportasi, dan sektor esensial lainnya masih dapat berjalan walaupun kapasitasnya hanya 50 persen.

"Jadi prinsipnya untuk ketersediaan makanan minuman ini tetap siap, selain tentunya pemerintah juga menyiapkan cadangan logistik," ujar Tito dalam konferensi pers daring sebagaimana dikutip JOMBANG UPDATE pada Kamis, 1 Juli 2021.

Baca Juga: Bupati Jombang Buat Surat Edaran PPKM Darurat, Begini Instruksinya

Baca Juga: Viral Elang Asal Indonesia Prediksi Juara Piala Eropa, Italia Akan Menang Euro 2020?

Perlu diketahui, pemerintah sudah menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat pada hari ini, 3 Juli hingga 20 Juli mendatang.

Tito juga mengimbau masyarakat untuk meyakini bahwa kebijakan ini harus dijalankan serta dipatuhi bersama-sama.

Program yang berjalan selama 3 minggu ini diyakini akan membuat perekonomian lebih membaik jika dijalankan secara kompak.

Walaupun akan terasa berat karena banyaknya pembatasan kegiatan masyarakat yang dilakukan, namun tetap harus dilakukan demi kebaikan bersama.

"Lebih baik kita bersakit-sakit 3 minggu, daripada kita berlandai-landai 3 minggu tapi kasusnya tidak kunjung turun, nanti kita harus perpanjang lagi. Kontraksi ekonomi akan semakin terasa," lanjut Tito.

Kebijakan lanjutan dari upaya penanggulangan pandemi Covid-19 ini rencananya akan dievaluasi setiap tiga hari.

"Per tiga hari akan dilakukan monitoring," katanya.

Tito mengatakan bahwa pengawasan akan lebih diperketat menjelang akhir dari PPKM Darurat ini.

Pasalnya, pada 20 Juli nanti juga akan bertepatan dengan Hari Raya Idul Adha 2021. Hal ini, kata dia, akan menimbulkan kerawanan adanya penularan tersendiri.

Dengan adanya imbauan dari pemerintah tersebut, diharapkan masyarakat tidak perlu panic buying dalam menyikapi kebijakan PPKM Darurat Jawa-Bali.***

Editor: Apriani Alva


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah