Program yang berjalan selama 3 minggu ini diyakini akan membuat perekonomian lebih membaik jika dijalankan secara kompak.
Walaupun akan terasa berat karena banyaknya pembatasan kegiatan masyarakat yang dilakukan, namun tetap harus dilakukan demi kebaikan bersama.
"Lebih baik kita bersakit-sakit 3 minggu, daripada kita berlandai-landai 3 minggu tapi kasusnya tidak kunjung turun, nanti kita harus perpanjang lagi. Kontraksi ekonomi akan semakin terasa," lanjut Tito.
Kebijakan lanjutan dari upaya penanggulangan pandemi Covid-19 ini rencananya akan dievaluasi setiap tiga hari.
"Per tiga hari akan dilakukan monitoring," katanya.
Tito mengatakan bahwa pengawasan akan lebih diperketat menjelang akhir dari PPKM Darurat ini.
Pasalnya, pada 20 Juli nanti juga akan bertepatan dengan Hari Raya Idul Adha 2021. Hal ini, kata dia, akan menimbulkan kerawanan adanya penularan tersendiri.
Dengan adanya imbauan dari pemerintah tersebut, diharapkan masyarakat tidak perlu panic buying dalam menyikapi kebijakan PPKM Darurat Jawa-Bali.***