Subvarian Omnicron XBB dan XBB.1 Jangkit 12 Orang Indonesia, Jaga Kesehatan dan Tetap Terapkan Prokes

6 November 2022, 08:00 WIB
Subvarian Omnicron XBB dan XBB.1 Jangkit 12 Orang Indonesia, Jaga Kesehatan dan Tetap Terapkan Prokes /freepik.com/wirestock

JOMBANG UPDATE – Subvarian Omnicron XBB dan XBB.1 merupakan varian yang mempunyai kecepatan tular lebih tinggi daripada varian sebelumnya.

Tercatat 4.951 penambahan kasus positif pada pada Kamis 3 November. Penambahan tersebut termasuk dengan kasus varian baru XBB dan XBB.1.

Total kasus COVID-19 subvarian Omnicron XBB dan XBB.1 sebanyak 12 orang, dikutip JOMBANG UPDATE dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

Baca Juga: Jadwal Tayang dan Sinopsis My Father’s Dragon, Film Animasi Terbaru Netflix

Baca Juga: Konser NCT 127 Terpaksa Dihentikan karena 30 Orang Pingsan

“Dari 12 kasus ini, dua dari perjalanan luar negeri yaitu Singapura, dan 10 kasus transmisi lokal,” Kata Mohammad Syahril selaku Juru Bicara Kemenkes dalam konferensi pers yang diikuti secara daring di Jakarta, Jum’at lalu.

Walaupun subvarian Omnicron XBB dan XBB.1 memiliki tingkat tular yang tinggi, Syahril mengatakan tidak terjadi peningkatan keparahan maupun kematian, dan gejalanya tidak lebih parah dari infeksi varian-varian COVID-19 sebelumnya.

“Karakteristik varian XBB itu tingkat keparahannya tidak seberat dari varian sebelumnya. Angka kematian maupun hospitality tidak tinggi,” tambahnya.

Walaupun tidak separah dengan varian sebelumnya, Syahril mengingatkan kepada masyarakat agar tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan sebagai bagian dari upaya pencegahan.

“Protokol kesehatan menjadi syarat, jangan kendor karena ini menjadi bagian dalam perlindungan, pencegahan dan pengendalian COVID-19,” Ujarnya.

Syahril mengemukakan, hingga saat ini subvarian Omnicron XBB telah terindikasi di 28 negara termasuk Indonesia.

“Ada 28 negara mengalami kenaikan dan melaporkan ada kasus XBB, kenaikan dikaitkan dengan XBB,” katanya.

Pada kesempatan yang sama Syahril menyampaikan, dalam sepekan terakhir kasus COVID-19 cenderung mengalami peningkatan hingga 78 persen.

Baca Juga: Hasil Surabaya BIN Samator vs STIN Pasundan: Farhan Halim dkk Puncaki Klasemen Final Four Livoli 2022

Baca Juga: 7 Mitos Gerhana Bulan Total yang Dipercaya hingga Sekarang, Salah Satunya Pertanda Akhir Zaman

Tingkat positivity rate atau perbandingan jumlah positif orang dari keseluruhan orang yang di tes pada peningkatan kasus tersebut ikut mengalami kenaikan sebesar 15,98 persen.

“Positivity rate berkaitan dengan jumlah testing kita yang tidak terlalu tinggi, harapannya ke depan jumlah testing meningkat seiring dengan adanya varian baru,” katanya.

Syahril melanjutkan, hingga 3 November 2022, dalam sepekan terdapat 30 provinsi yang mengalami peningkatan kasus.

“Ini menjadi catatan bagi kita semua bahwa pandemi masih ada di sekitar kita,” tegasnya.

Walaupun pandemi masih ada, jangan panik tetap terapkan protokol kesehatan dan tetap jaga pola hidup sehat terutama saat perubahan cuaca seperti sekarang.***

Editor: Apriani Alva

Tags

Terkini

Terpopuler