Mengubah Sampah Karbon Menjadi Bensin, Apakah Bisa?

- 2 April 2022, 08:30 WIB
Mengubah Sampah Karbon Menjadi Bensin, Apakah Bisa?
Mengubah Sampah Karbon Menjadi Bensin, Apakah Bisa? /Free-Photos / Pixabay

JOMBANG UPDATE - Apakah bisa mengubah sampah karbon menjadi bahan bensin?

Para insinyur yang bekerja untuk menemukan cara dalam mengurangi penyebaran emisi karbon pasti tahu bahwa selain mengurangi emisi karbon, menghilangkannya dari kolong-kolong langit juga diperlukan.

Namun, apa yang bisa dilakukan dengan menangkap semua emisi karbon itu?

Dilansir JOMBANG UPDATE dari laman News Stanford, Mateo Cargnello, seorang insinyur kimia di Universitas Stanford, sedang melakukan penelitian untuk mengubah emisi karbon menjadi senyawa kimia yang lebih berguna.

Baca Juga: Amerika Protes Saat Putin Ingin Datang ke G20, Bagaimana Menurut Akademisi?

Baca Juga: Buka Puasa dengan Air Kelapa Muda, Ini Manfaatnya Menurut Medis

Seperti propana, yang dikenal dengan liquified petroleum gas (LPG). Atau butana, bahan bakar korek api atau senyawa hidrokarbon lainnya.

“Pada dasarnya kita bisa membuat bensin,” kata Cargnello yang merupakan asisten profesor teknik kimia.

“Untuk menangkap karbon sebanyak mungkin, Anda memerlukan hidrokarbon rantai terpanjang (longest chain hydrocarbons). Rantai dengan 8 hingga 12 atom karbon akan menjadi yang ideal,” lanjutnya.

Katalis (zat yang mempercepat laju reaksi kimia) baru yang ditemukan oleh Cargnello dan rekan-rekannya bergerak mengarah pada peningkatkan produksi hidrokarbon rantai panjang dalam reaksi kimia.

Penemuan ini akan menghasilkan 1.000 kali lebih banyak butana–hidrokarbon terpanjang yang bisa diproduksi di bawah tekanan maksimumnya– dari katalis standar yang diberikan jumlah yang sama dari karbon dioksida, hidrogen, katalis, tekanan, panas dan waktu.

Katalis baru ini terdiri dari elemen rutenium–logam transisi langka yang termasuk dalam kelompok platinum–yang dilapisi lapisan tipis plastik.

Cargnello dan timnya menjelaskan katalis dan hasil eksperimen mereka dalam makalah terbaru mereka, yang diterbitkan di jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences.

Cargnello dan timnya membutuhkan waktu tujuh tahun untuk menemukan dan menyempurnakan katalis baru.

“Dalam hal ini, kemampuan katalis baru untuk menghasilkan bensin dari reaksi merupakan terobosan,” kata Cargnello.

Sampai saat ini, Cargnello dan peneliti lain masih terus bekerja untuk membuat bahan bakar cair dari karbon yang ditangkap.

Usaha tak berhenti sebelum siklus karbon-netral dicapai, di mana karbon dioksida dikumpulkan, diubah menjadi bahan bakar, lalu dibakar lagi hingga memulai siklus baru.

Demikian beberapa hal terkait penelitian Mateo Cargnello dan tim untuk mengubah emisi karbon menjadi senyawa kimia yang lebih berguna yang dirangkum dari laman News Stanford.***

Editor: Alinur Awwalina


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah