3 Jenis Makanan Pengaruhi Detak Jantung, Apa Pengaruhnya untuk Kesehatan?

4 April 2022, 10:00 WIB
Bisakah Makanan yang Dikonsumsi Memengaruhi Detak Jantung? /pixabay.com/mohamed_hassan

JOMBANG UPDATE - Detak jantung terbukti menjadi salah satu indikator kesehatan tubuh.

Detak jantung menunjukkan bagaimana kinerja organ vital secara umum.

Detak jantung memiliki batasan normal tertentu untuk disebut aman bagi kesehatan.

Sejumlah asupan makanan ternyata bisa memengaruhi detak jantung. Kenali asupan makanan untuk menjaga kesehatan jantung.

Baca Juga: Cara Menghitung Detak Jantung yang Sehat, Mudah dan Bisa Dilakukan Sendiri

Baca Juga: Kecepatan Denyut Jantung yang Sehat saat Tidur

1. Asupan Natrium

Asupan natrium atau garam bisa memainkan peran utama dalam memengaruhi detak jantung dan tekanan darah.

Saat mengonsumsi makanan asin, tubuh menahan air untuk mengencerkan kandungan natrium dalam darah ke tingkat yang aman. Hasilnya adalah volume darah yang lebih besar.

Dengan lebih banyak darah yang beredar ke seluruh tubuh, jantung mau tidak mau bekerja lebih keras.

Dikutip JOMBANG UPDATE dari laman Livestrong, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat menjelaskan bahwa tubuh hanya membutuhkan antara 180 dan 500 mg natrium sehari.

Sumber utama natrium adalah makanan siap saji dan olahan. Oleh karena itu, konsumsi makanan ini perlu dibatasi.

2. Lemak jenuh

Kesehatan pembuluh darah juga akan mempengaruhi detak jantung.

Baca Juga: 8 Penyakit dan Kelainan Jantung yang Paling Umum Diderita

Baca Juga: Jantung Manusia dan Cara Kerjanya yang Vital, Pantas Leonardo Da Vinci Tertarik Meneliti

Tingginya lemak jenuh dan lemak trans akan meningkatkan risiko kolesterol jahat. Ini berkontribusi pada perubahan aktivitas jantung.

Sebuah studi tahun 2002 oleh Mount Sinai School of Medicine di New York menemukan bahwa lemak jenuh menyempitkan pembuluh darah.

Lemak jenuh meningkatkan risiko aterosklerosis atau pengerasan arteri (penyempitan). Bukaan yang kecil pada arteri berarti jantung harus bekerja lebih keras untuk mempertahankan aliran darah.

3. Porsi makan yang terlalu banyak

Pada dasarnya, kegemukan meningkatkan beban kerja jantung sehingga memengaruhi detak jantung.

Lebih banyak massa tubuh membutuhkan lebih banyak energi untuk bergerak. Ini juga berkaitan dengan seberapa banyak seseorang makan sama pentingnya dengan kesehatan kardiovaskular.

Porsi makan yang besar dalam jangka pendek ataupun panjang bisa memengaruhi kerja jantung.

Selain tiga poin tersebut, asupan lain yang mungkin memengaruhi detak jantung dan kesehatan jantung secara umum adalah minuman bersoda, alkohol, atau yang mengandung kafein tinggi.

Sekaleng soda memiliki lebih banyak gula tambahan daripada yang direkomendasikan para ahli sepanjang hari.

Asupan-asupan tersebut mungkin terkandung dalam menu yang mudah ditemukan. Mulai dari makanan berat hingga camilan.

Jika merasa detak jantung meningkat setelah mengonsumsi beberapa kandungan makanan tersebut, coba tenangkan detak jantung dengan minum air putih dan beristirahat. Bila perlu, segera hubungi dokter untuk mendapat bantuan.***

 
Editor: Apriani Alva

Tags

Terkini

Terpopuler