Bolehkan Niat Puasa Ramadhan Sebulan Penuh? Buya Yahya Beri Penjelasan

- 1 April 2022, 10:55 WIB
Bolehkan Niat Puasa Ramadhan Sebulan Penuh? Buya Yahya Beri Penjelasan
Bolehkan Niat Puasa Ramadhan Sebulan Penuh? Buya Yahya Beri Penjelasan /tangkapan layar Youtube Al Bahjah TV/

 

JOMBANG UPDATE – Niat adalah perkara paling mendasar dalam sebuah ibadah. Sebab segala ibadah dihitung dari dalam niat seseorang. Termasuk niat dalam menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan.

Dalam niat puasa Ramadhan, terdapat perdebatan apakah niat puasa harus dilakukan setiap hari atau boleh berniat puasa sekali untuk sebulan penuh.

Menurut madzhab Imam Syafi'i dan Hambali, niat puasa Ramadhan harus dilakukan setiap hari selama bulan Ramadhan. Sementara menurut madzhab Imam Malik, niat puasa ramadhan boleh dilaksanakan sekali di awal puasa untuk sebulan penuh.

Dilansir JOMBANG UPDATE dari laman bali.kemenag.go.id, penjelasan mengenai perintah niat puasa setiap hari dalam madzhab Imam Syafii adalah karena setiap satu hari di bulan Ramadhan merupakan ibadah mustaqillah (independen), tidak dapat dikaitkan dengan hari sebelumnya atau setelahnya.

Baca Juga: Potensi Perbedaan Awal Ramadhan 1443 H, Kemenag Himbau Masyarakat Tunggu Sidang Isbat 1 April 2022

Baca Juga: Link Live Streaming Sidang Isbat 1 April 2022, Kemenag Tentukan Awal Ramadhan 1443 H dalam Rapat Hibrid

Mahdzab Imam Syafi’i dan Hambali berpendapat bahwa niat puasa Ramadhan wajib dilakukan setiap malam dan di waktu malam, dimulai sejak maghrib hingga subuh.

Menggabungkan niat di awal bulan Ramadhan untuk satu bulan dinilai tidak cukup. Hal itu berdasarkan dalam keterangan kitab Kasyifatus Saja sebagai berikut:

"Jika seseorang berniat pada malam pertama bulan Ramadhan untuk puasa seluruh bulan Ramadhan, maka hal itu tidak cukup kecuali untuk hari pertama saja.”

Sementara dalam madzhab Imam Malik berpendapat tidak perlu memperbaharui niat setiap malam karena semua hari di bulan Ramadhan seperti halnya satu hari. Hal itu sesuai dalam kitab Al-Muqaddimat Al-Mumhidat sebagai berikut:

"Sebulan penuh Ramadhan seperti halnya satu hari karena tidak diselingi waktu lain yang sah berpuasa selain puasa Ramadhan. Karena itu, cukup berniat di malam pertama saja dan hukum niat tersebut tetap berlaku untuk malam-malam berikutnya sehingga tidak butuh memperbarui niat setiap hari. Sebagaimana shalat yang hanya wajib berniat di awal sholat saja, dan tidak wajib memperbaruinya di setiap rukun-rukun shalat."

Adapun menurut salah satu ulama Indonesia, Buya Yahya mengatakan jika niat puasa Ramadhan adalah salah satu syarat sahnya puasa. Yang terpenting adalah niat, jika tidak niat maka puasanya tidak sah.

“Niat puasa Ramadhan dilakukan setiap hari sejak habis maghrib, tidak perlu menunggu tarawih. Jika anda lupa maka puasanya tidak sah. Maka untuk mengantisipasi lupa mari kita ikut mahdzab Imam Malik, ‘Ya Allah aku niat puasa sebulan penuh’,” ungkap Buya Yahya menjelaskan.

Baca Juga: Khutbah Jumat tentang Ramadhan yang Melatih Kejujuran, Moral Kemanusiaan Universal

Baca Juga: Hukum Menjual Makanan Siang Hari Selama Bulan Ramadhan, Buya Yahya Beri Penjelasan

“Suatu ketika saat kita sahur dan lupa tidak niat maka puasa kita tetap sah karena mengikuti madzhab Imam Malik. Tapi jika anda ingat, maka anda harus niat setiap hari, ” pungkasnya.

Adapun niat puasa Ramadhan yang diucapkan adalah :

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ اَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ هذِهِ السَّنَةِ للهِ تَعَالَى

“Nawaitu shouma ghadin ‘an ada’I fardhi syahri ramadhani hadzhihisanati lillahi ta’ala”

Artinya: “Aku niat besok hari untuk menunaikan puasa fardhu di bulan Ramadhan tahun ini, karena Allah Ta’ala”

Itulah perbedaan pandangan mengenai kapan harus melaksanakan niat puasa Ramadhan dan lafaz niat puasa Ramadhan yang berhasil JOMBANG UPDATE rangkum.***

Editor: Apriani Alva


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x