Kultum Ramadhan 2022 Singkat Tentang Refleksi Imsak dari Tausiah Abdullah Muslich Rizal Maulana

- 25 Maret 2022, 21:50 WIB
Ilustrasi - kultum Ramadhan 2022 singkat tentang refleksi imsak.
Ilustrasi - kultum Ramadhan 2022 singkat tentang refleksi imsak. /Unsplash.com/@rumanamin

JOMBANG UPDATE - Kultum Ramadhan 2022 singkat tentang refleksi imsak dapat disampaikan saat puasa.

Tausiah tentang kultum Ramadhan singkat ini disampaikan oleh Abdullah Muslich Rizal Maulana, MA., Dosen Prodi Studi Agama-Agama UNIDA Gontor.

Imsak dalam puasa Ramadhan 2022 seperti yang disampaikan di kultum singkat Abdullah Muslich Rizal Maulana perlu dipahami dengan benar.

Berikut JOMBANG UPDATE merangkum naskah kultum Ramadhan 2022 singkat tentang refleksi imsak seperti dikutip dari laman Unida Gontor.

Baca Juga: Kultum Ramadhan Singkat Tentang Hakikat Dunia dari Tausiah Ustadz Muhammad Wahyudi

Baca Juga: Kultum Ramadhan Tentang Zakat, Infak dan Sedekah dari Tausiah Dr Setiawan Bin Lahuri

Kultum Ramadhan 2022: Refleksi Imsak

“When the sense of God diminishes, fasting disappears” Kalimat yang dikutip dari Edward Farrell oleh John Piper ini sepertinya penting untuk direnungkan. Farrel meyakini bahwa hampir di setiap tempat dan zaman manapun, puasa selalu memililki posisi yang mulia karena kedekatannya dengan sense keagamaan (Hunger for God, 16). Ini artinya, meskipun sudah kita ketemukan fungsi puasa yang berdasarkan sudut pandang psikologi, kesehatan, maupun antropologi sekalipun, asal muasal Puasa tetap secara absah terlacak dari ajaran agama. Setiap Agama, seyogyanya memang memiliki konsep puasa yang berbeda satu sama lain dengan ciri khas yang menjadi identitas. Misalnya, Ummat Yahudi berpuasa di hari Yom Kippur dan hari Tisha B’av. Puasa Yom Kippur dilaksanakan mulai pada tanggal 10 bulan Tishri sebagai hari pertaubatan tahunan Umat Yahudi. Sementara Tisha B’av dilakukan pada hari kesembilan bulan Av dan dilaksakanan sebagai hari peratapan akan kehancuran rumah suci Yahudi di Jerusalem.(Sara E Karesh and Mitchell M Hurvitz, Encyclopedia
of Judaism, 154).

Ummat Hindu di Indonesia, berpuasa selama proses samadi atau meditasi yang dilaksanakan ketika kajeng kliwon, purnama, tilem,dan Brata Penyepian yang dilaksanakan selama hari Raya Nyepi (Jan Hendrik Peters, Tri Hita Karana, 185). Dalam sejarah Buddhisme, Siddhartha Gautama berpuasa selama kurun 6 tahun hingga hilang daging badannya menyisakan kulit berbalut tulang saja (Sandip T Gaikwad: 2017). Dan begitu seterusnya contoh model dan teknik berpuasa lainnya dapat kita temukan di agama-agama lain. Terlepas dari berbagai latar belakang dan prosesi yang hadir, puasa secara garis besar bertujuan kepada pendekatan spiritual pada Tuhan. Pendekatan spiritual itu, dikemas dalam bentuk ‘penahanan diri’ atau Imsak akan segala keterikatan duniawi berupa makan, minum, syahwat, dan lain sebagainya. Ini artinya, Imsak secara konseptual dilaksanakan dalam ritual berpuasa yang hadir dalam setiap agama.

Halaman:

Editor: Anggita


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x