Bima Arya Ditanya Jadi Gubernur DKI Jakarta atau Jabar? Ini Jawaban Cerdas Walikota Bogor

"Jadi gubernur atau yang lainnya artinya naik kelas, kalau saya diberikan kesehatan, pasti arahnya naik kelas. Tapi kalau mau naik kelas kan PR-nya harus diselesaikan. Soal angkot masih jadi PR, soal pasar jadi PR, stunting jadi PR, masih banyak PR," ungkapnya seperti dikutip JOMBANG UPDATE saat wawancara langsung dalam program Klarifikasi Forum Pimred PRMN Bertanya, Bima Arya Menjawab.

Politikus yang mengawali karir sebagai dosen ini kembali menegaskan jika fokusnya adalah menyelesaikan berbagai macam persoalan di Kota Bogor.

"Daripada saya memikirkan 'naik kelas' mending saya fokus menyelesaikan PR," ucapnya.

Di sisi lain Bima Arya tidak memungkiri jika diberikan kesempatan, ia akan kembali melanjutkan karirnya sebagai politikus.

Baca Juga: Doyoung NCT Jadi Pemeran Utama Drama Korea Mendatang 'To X Who Doesn't Love Me'

Baca Juga: Park Bo Gum Selesai Wajib Militer Lebih Awal, Kok Bisa?

Saat diminta memberikan jawaban pasti, mengenai arah kelanjutan karir politiknya, Arya Bima memaparkan sejumlah pendapatnya.

"Kemana naik kelasnya? Yah tergantung. Kalau dari geografis, saya kan orang Sunda, tentu Jawa Barat adalah tujuan yang sangat memungkinkan bagi saya. Tapi kalau kedekatan dari Bogor, tentu Jakarta ya. Jadi Jakarta juga memungkinkan yah. Jadi dua-duanya sangat menarik dan menantang," papar Bima Arya.

tak dipungkiri, obrolan mengenai DKI 1 atau Jabar 1 telah sering ia dengar terutama saat kumpul dengan rekan-rekan politiknya.

"Ngobrol informal (tentang arah politik selanjutnya) dengan petinggi partai memang mulai ada obrolan ke arah sana," ungkapnya.