Semasa mudanya, Ki Manteb Soedharsono beruguru banyak hal mengenai wayang pada gurunya yang juga merupakan dalang legendaris bernama Ki Nartosabdo.
Padanya Ki Nartosabdo, Ki Manteb Soedharsono belajar banyak mengenai pedalangan untuk meningkatkan keahliannya.
Dalang legendaris Ki Nartosabdo dapat dikatakan sebagai pembaharu dunia wayang pada tahun 1980-an.
Selain itu, Ki Nartosabdo juga menjadi dalang kontraversial diantara dalang-dalang lainnya karena gebrakannya dalam memasukkan gending-gending ciptaannya dalam memainkan wayangnya.
Ki Manteb Soedharsono sendiri mengakui bahwa Ki Nartosabdo adalah dalang wayang kulit terbaik yang pernah dimiliki Indonesia.
Selain itu, Ki Manteb Soedharsono juga berguru sabet pada Sudarman Gondodarsono saat ia muda.
Sabet ialah wujud ekspresi dalang yang disalurkan dalam wayangnya menindaklanjuti dari jalannya cerita dan situasi yang ada dalam cerita wayang yang dibawakan.
Ki Manteb Soedharsono muda yang lahir dari keluarga pewayangan dimana profesi ayahnya adalah sebagai dalang dan ibunya sebagai penabuh gamelan, menjadi sangat mantap untuk menitih karirnya sebagai dalang profesional.
Ki Manteb Soedharsono sempat kehilangan jati dirinya saat guru Ki Nartosabdo meninggal dunia.
Ki Nartosabdo dikenal ahli dalam seni dramatisasi dalam membawakan cerita wayang sebagai dalang.