Setelah adonan tipis dan halus masuk ke mesin pengeriting dengan tujuan membuat mie keriting yang sebelumnya lurus.
Selanjutnya masuk proses pengukusan, di tahap ini adonan mengalami genetisasi dan mie sudah dianggap matang, suhu yang digunakan mencapai 100°C.
Setelah selesai mie instan diguyur minyak perasa dan dipotong-potong menjadi satu porsi mie dan digoreng dengan minyak sawit nabati dengan tujuan menghabiskan air sehingga mie menjadi tahan lama.
Proses terakhir adalah pengemasan, mie, bumbu dan mie kembali dibungkus untuk dipasarkan.
Itulah asal-usul mie instan, Nunu Nur Aini hingga proses pembuatan mie di pabrik Indomie.***