Gerhana di Tahun 2022 Terdeteksi Empat Kali, Berikutnya Tanggal 8 November Jangan Sampai Lewat!

- 2 November 2022, 05:00 WIB
Ilustrasi - gerhana di tahun 2022.
Ilustrasi - gerhana di tahun 2022. /freepik.com/wirestock/

JOMBANG UPDATE - Gerhana merupakan fenomena alam yang jarang terjadi dimana posisi Bulan, Matahari dan Bumi berada di satu garis.

Dalam setahun Gerhana bisa tercatat lebih dari sekali sesuai dengan perhitungan Astronomi, namun untuk Gerhana yang bisa diamati secara langsung belum tentu terjadi setahun sekali.

Tidak jarang fenomena Gerhana dianggap sebagai fenomena alam yang langka.

Gerhana terbagi menjadi dua yakni Gerhana Bulan dan Gerhana Matahari.

Baca Juga: Update Harian Bertambah 2.457 Orang, 822 Kasus Covid-19 Baru Berasal dari Jakarta

Baca Juga: 20 Ucapan Hari Pahlawan 10 November 2022, Cocok Jadi Caption di Instagram dan Status di WA Story!

Gerhana Bulan terjadi akibat terhalangnya cahaya Matahari oleh Bumi sehingga hanya sebagian cahaya Matahari yang sampai ke Bulan.

Pada fase tersebut akan terlihat bayangan Bumi yang menutupi Bulan.

Tidak selamanya posisi Bulan-Matahari-Bumi dalam satu garis lurus menjadi Gerhana, Gerhana Bulan hanya terjadi jika posisi lurus tersebut bertepatan dengan fase purnama.

Gerhana Bulan Total terjadi saat posisi Bulan-Matahari-Bumi ada di satu garis lurus, fase Gerhana lain seperti Gerhana Sebagian hanya berbeda pada titik garisnya saja namun tetap dikatakan Gerhana.

Pada fase tersebut Bulan masuk ke umbra Bumi, cahaya Matahari yang sangat terang membuat Bulan tampak merah saat terjadi Puncak Gerhana.

Berbeda dengan Gerhana Bulan, Gerhana Matahari merupakan peristiwa terhalangnya cahaya Matahari oleh Bulan sehingga hanya sebagian cahaya Matahari yang sampai ke Bumi.

Gerhana Matahari hanya terjadi jika Matahari-Bulan-Bumi pada garis lurus yang bertepatan dengan fase bulan baru.

Dilansir JOMBANG UPDATE dari hasil laporan perhitungan Press Realese Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), terpantau di tahun ini terjadi Gerhana sebanyak empat kali, tiga di antaranya telah tercatat bulan April, Mei dan Oktober, yang terakhir adalah November menjadi penutup.

Baca Juga: SSCASN Pendaftaran PPPK 2022 Guru Dibuka, Intip Persyaratannya!

Baca Juga: Gempa Magnitudo 4,7 Guncang Sukabumi Hari Ini, Terasa Sampai Bandung

Adapun catatan lengkap yang telah ditulis oleh BMKG sebagai berikut.

1. Gerhana Matahari Sebagian (GMS) 30 April 2022 yang tidak dapat diamati dari Indonesia
2. Gerhana Bulan Total (GBT) 16 Mei 2022 yang tidak dapat diamati dari Indonesia
3. Gerhana Matahari Sebagian (GMS) 25 Oktober 2022 yang tidak dapat diamati dari Indonesia
4. Gerhana Bulan Total (GBT) 8 November 2022 yang dapat diamati diari Indonesia

Catat tanggalnya, satu-satunya Gerhana yang dapat diamati secara langsung di Indonesia akan terjadi satu minggu lagi.***

Editor: Anggita


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x