Malaysia Kibarkan Bendera Putih Lawan Covid-19

7 Juli 2021, 22:00 WIB
Malaysia Kibarkan Bendera Putih Lawan Covid-19 /freemalaysiatoday.com/

JOMBANG UPDATE – Malaysia mengibarkan bendera putih melawan Covid-19. Pengibaran bendera itu sebagai bentuk kampanye Negeri jiran yang sedang butuh berbagai bantuan.

Semenjak Pemerintah Malaysia menetapkan kebijakan lockdown, tanda-tanda kesulitan ekonomi mulai muncul di sekitar lingkungan Kuala Lumpur dan sekitarnya.

Bendera putih yang berkibar di Malaysia seakan menjadi seruan minta tolong dari sebagian besar masyarakat berpenghasilan rendah yang secara finansial terkena dampak lockdown panjang Covid-19.

Kampanye yang dibagikan di media sosial #whiteflag (bendera putih) adalah cara bagi masyarakat Malaysia untuk meminta makanan, pekerjaan, atau kebutuhan pokok lainnya karena banyak bisnis bangkrut dan pengangguran meningkat.

Baca Juga: Korea Selatan akan Produksi Vaksin COVID-19 hingga 1 Juta Miliar Dosis

Baca Juga: Detik-Detik Jepang Dilanda Tanah Longsor Usai Diguyur Hujan Lebat

Ribuan orang pun telah turun tangan, termasuk artis dan selebritas, seperti yang dikutip JOMBANG UPDATE dari The New York Times.

Seorang rapper bernama Altimet, berjanji kepada hampir 400.000 pengikutnya di Instagram, bahwa setiap hari Jumat, ia akan menyumbangkan makanan dan perlengkapan ke rumah-rumah yang ditandai dengan bendera putih.

Renyi Chin, seorang pemilik restoran di Kuala Lumpur, mengatakan dia telah menyumbangkan makanan dan perlengkapan senilai 1.000 dolar kepada orang terdekatnya.

“Ini adalah penguncian keempat kami, dan banyak yang kehilangan pekerjaan dan sarana untuk makanan,” kata Renyi Chin.

Baca Juga: Pesawat Militer Filipina Lockheed C-130 Hercules Jatuh Di Kota Patikul, 45 Orang Tewas

Baca Juga: Penderita Covid-19 Meningkat, Rodrigo Duterte Ancam Penjarakan Rakyat Filipina yang Tidak Mau Divaksin

Kasus Covid-19 memang terus meningkat di Malaysia, dengan rata-rata infeksi harian naik 19 persen dalam dua minggu terakhir.

Pemerintah Malaysia pada hari Sabtu, 03 Juli 2021 mengumumkan kebijakan pengetatan di beberapa wilayah, termasuk Kuala Lumpur dan sebagian besar negara bagian Selangor.

Negara ini memiliki 6.539 kasus harian Covid-19 minggu lalu, dan hanya 8 persen dari populasinya yang sudah divaksinasi penuh.

Lockdown yang terjadi di Malaysia telah menurunkan permintaan tenaga kerja, dengan jumlah pekerja turun 130.000 pada paruh pertama tahun ini.

Menurut data pemerintah dari Departemen Statistik Malaysia. Bunuh diri telah meningkat selama lima bulan pertama tahun ini.

Pernyataan itu dipertegas Kementerian Kesehatan Malaysia yang mengatakan sebagian besar penyebabnya adalah pandemi Covid-19.

Banyak orang di Malaysia mengatakan pemerintah telah gagal mengelola dampak ekonomi dari pandemi.

Di beberapa rumah lainnya juga telah muncul bendera hitam sebagai kampanye terpisah yang menyerukan pengunduran diri Perdana Menteri Malaysia, Muhyiddin Yassin.

Anggota Dewan Rakyat, Nik Abduh Nik Aziz, meminta masyarakat untuk berdoa daripada mengibarkan bendera hitam tersebut.

“Jangan mengaku kalah saat diuji dengan mengajari orang-orang untuk mengibarkan bendera (hitam),” kata Nik Abduh.

Sementara aksi tak lazim juga dilakukan Menteri Perumahan dan Pemerintah Daerah, Zuraida Kamaruddin.

Politikus Malaysia itu menyuarakan dukungan kampanye di twitternya yang menulis “Tidak perlu mengemis dan tidak perlu malu. Kibarkan saja bendera (putih)” dengan berpose saat dirinya yang sedang menjemur kaos putihnya.***

Editor: Anggita

Sumber: New York Times

Tags

Terkini

Terpopuler