Pandangan Soekarno Terhadap Kaum Islam Sontoloyo pada Era Sebelum Kemerdekaan 1945

- 30 Juni 2021, 15:05 WIB
Potret Mantan Presiden RI Soekarno. Simak pandangan Soekarno terhadap kaum Islam Sontoloyo pada era sebelum Kemerdekaan 1945.
Potret Mantan Presiden RI Soekarno. Simak pandangan Soekarno terhadap kaum Islam Sontoloyo pada era sebelum Kemerdekaan 1945. /Instagram.com/@kartikasoekarnofoundation

Kritiknya ini ditujukan pada mereka yang menelan mentah-mentah ajaran Islam, juga pada mereka yang hanya mengambil kulit dari ajaran Islam, Soekarno sangat mengkritik kaum ini melalui tulisannya yang berjudul "Islam Sontolojo" yang ia tulis di majalah Pandji Islam tahun 1940.

"Coba tuan menghina si miskin, makan haknya anak yatim, memfitnah orang lain, musyrik di dalam tuan punya pikiran dan perbuatan, maka tidak banyak orang yang menunjuk kepada tuan dengan jari seraya berkata: tuan menyalahi islam," tulis Soekarno dalam majalah Pandji Islam tahun 1940.

Hal ini ia tulis untuk menanggapi pemikiran-pemikiran seperti pengkeramatan sosok yang dianggap aristokrat dalam agama Islam serta kebiasaan-kebiasaan yang cenderung mem-bid'ahkan golongan tertentu di Islam sendiri.

Adapula pendapat lainnya yang ia kirim pada teman diskusinya A. Hassan melalui surat.

"Tiada satu agama yang menghendaki kesamarataan lebih daripada Islam. Pengeramatan manusia itu adalah salah satu sebab yang mematahkan jiwanya suatu agama dan umat, oleh karena pengeramatan manusia itu, melanggar tauhid. Kalau tauhid rapuh, datanglah kebencanaan," surat Soekarno pada A. Hassan, guru "Persatuan Islam", 1 Desember 1934.

Baca Juga: Aliansi Mahasiswa UGM Susul BEM UI Kritik Jokowi, Media Sosial Kembali Heboh

Baca Juga: WhatsApp Ketua BEM UI Diretas, Mantan Pegawai KPK: Polanya Mirip dengan Serangan Balik Aktivis Antikorupsi?

Soekarno berpikir bahwasannya Islam itu adalah agama yang rasional, sehingga ia sangat menyayangkan pada beberapa kalangan yang menolak perkembangan zaman hanya karena salah memahami pikiran dan semangat agama Islam yang dianutnya.

Kaum seperti ini adalah kaum yang memandang kulitnya saja, bukan dagingnya, atau lebih jelasnya orang-orang yang kurang substansial dalam menyikapi roh-roh agama Islam itu sendiri.

Pendapat Soekarno tentang "Islam Sontolojo" atau Islam sontoloyo ini bukanlah suatu pendapat yang bersifat provokatif, melainkan ajakan untuk tidak menolak perkembangan zaman dalam beragama Islam dan memandang agama Islam secara substansial karena menurutnya agama Islam merupakan agama yang rasional.***

Halaman:

Editor: Apriani Alva


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah