Risiko Nikah Muda, Anak Stunting hingga Kesehatan Ibu Terancam, Yakin Sudah Siap?

18 Juli 2022, 15:59 WIB
Hasto Wardoyo Jelaskan Risiko Nikah Muda, Anak Stunting hingga Kesehatan Ibu Terancam, Yakin Sudah Siap? /Via/Instagram @dokterhasto

JOMBANG UPDATE - Nikah muda telah banyak terjadi di masyarakat Indonesia. Menikah di usia remaja menjadi momen biasa.

Sebelum memutuskan membangun rumah tangga di usia dini, banyak hal yang harus dipertimbangkan. Nikah muda memiliki banyak risiko.

Sejumlah risiko harus diterima saat memutuskan nikah muda yaitu gangguan psikologis hingga kendala yang dialami saat kehamilan.

Risiko nikah muda lainnya adalah anak stunting. Kondisi badan yang masih dalam proses pertumbuhan tentu bukan tempat tepat untuk dihuni bayi yang bertumbuh kembang.

Baca Juga: Apa Itu Stunting pada Anak Usia Dini?

Baca Juga: 10 Langkah Cegah Stunting untuk Para Calon Ibu, Pilihan Makanan Jadi Poin Penting

Alhasil, risiko stunting pada anak yang dikandung dari ibu usia muda lebih besar.

Kondisi tersebut berisiko pada masa depan ibu dan anak dari pernikahan usia muda.

Kepala BKKBN dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K) menyinggung mengenai risiko nikah muda dalam Klarifikasi PRMN bertajuk "Nikah Muda Bikin Anak Stunting".

Anak yang stunting berpotensi menjadi tidak produktif dan hidup sebagai beban, "stunting ini tidak produktif, jadi beban buat masa depan," kata Hasto Wardoyo.

Nika muda bukan hanya berisiko pada ibu muda tetapi juga mengancam kesehatan buah hati karena berpotensi mengalami stunting.

Anak mengalami stunting lantaran kondisi fisiknya yang belum cukup matang untuk melahirkan.

"Mereka (remaja) itu masih tumbuh kemudian harus menumbuhkan orang lain, terpaksa kalsiumnya saja diambil bayinya untuk membuat tulang bayinya," ujarnya.

Bagi ibu muda yang memiliki kebiasaan diet ekstrim juga berisiko pada janin.

Baca Juga: Presiden Jokowi Ingatkan Target Penurunan 'Stunting', Orang Tua Perlu Kenal Istilah Ini

Baca Juga: Resep Empal Gepuk Serundeng, Olahan Daging Sapi yang Awet Bisa Disimpan di Kulkas

Berdasarkan data yang diungkapkan Hasto Wardoyo, 30 persen anak remaja mengalami anemia.

"Kenapa anemia? banyak gizi seimbangnya kurang kadang sengaja (diet ketat) takut gemuk sehingga gizi seimbangnya kurang, kemudian hamil, sehingga kehamilannya stunting," tuturnya.

Jika ingin anaknya sehat, maka kesehatan ibu muda juga harus diperhatikan karena nutrisi janin berasal dari sumber yang sama.

Pemerintah menganjurkan calon pengantin wanita memantau ukuran Lingkar Lengan Atas (LILA) dan indeks massa tubuhnya (IMT) sebelum memutuskan menikah dan memiliki anak.

LILA dan IMT menjadi tolak ukur status gizi yang baik atau buruk pada calon pengantin wanita. Cara tersebut bisa mengetahui penyebab stunting sejak dini.***

 
Editor: Apriani Alva

Tags

Terkini

Terpopuler