JOMBANG UPDATE - Walikota Bogor Bima Arya berhasil mengatasi polemik angkot yang identik dengan Kota Hujan.
Dalam keterangannya pada program Klarifikasi Forum Pimred PRMN Bertanya, Bima Arya Menjawab, Walikota Bogor menjelaskan secara detail mengenai solusi menangani kemacetan angkot di kota kelahirannya.
Lahir di Bogor membuat Bima Arya terpanggil untuk mengentaskan berbagai problem di tanah kelahirannya.
Kota Bogor sempat dikenal sebagai kota seribu angkot yang mengakibatkan macet di sepanjang jalan karena para sopir berhenti untuk menurunkan dan menunggu penumpang.
Baca Juga: BPJS Kesehatan Jadi Syarat Jual Beli Tanah, DPR Minta BPN Segera Batalkan
Menurut pandangannya, akar masalah angkot berhenti di pinggir jalan yang mengakibatkan macet karena tidak adanya aturan serta tuntutan sopir untuk mengejar setoran.
Melihat hal tersebut, ketika Bima Arya menjabat, ia menawarkan solusi untuk mengganti angkot dengan bus.
Para pemilik angkot ditawarkan untuk mengganti angkotnya dengan bus.
"Tiga angkot diganti jadi satu bus serta harus ikuti aturan yaitu tidak boleh berhenti sembarangan," ungkap Bima Arya.
Berdasarkan catatannya, sebanyak 47 bus telah beroperasi di Bogor menggantikan 140 angkutan.
Terobosan ini membuat angkot yang beroperasi di Bogor berkurang dan masyarakat setempat mendapatkan kenyamanan menumpangi bus.
Disinggung mengenai letak Bogor yang berdekatan dengan Jakarta, Bima Arya menjelaskan meskipun jaraknya tidak jauh, namun kota kelahirannya tersebut tidak akan pernah menjadi kota metropolitan.
"Bogor kota keluarga, yaitu kota yang ramah untuk anak dan keluarga serta religius. Bogor tidak akan pernah menjadi kota metropolitan," ungkap Walikota Bogor ke-16.
Baca Juga: YG Entertainment Bantah Girl Group XG Bagian dari Agensi
Bima Arya berharap Kota Bogor mampu memiliki karakter tersendiri sehingga masyarakatnya bisa menikmati peradaban yang lebih maju.
Bukan hanya ia juga memberikan wadah bagi para pelaku UMKM agar mampu bersaing dengan menghadirkannya di mall-mall Kota Bogor.
"Kota-kota yang maju peradabannya selalu kota yang berkarakter. Saya tidak ingin Bogor memiliki karakter yang maju peradabannya. UMKM kita kami beri panggung di mall-mall di Bogor," ujar Bima Arya.***