Mengenal Booster Vaksin Covid-19 yang Tuai Pro dan Kontra dari Berbagai Pihak

13 Juli 2021, 15:35 WIB
Ilustrasi vaksinasi booster. Yuk Mengenal Booster Vaksin Covid-19 yang Tuai Pro dan Kontra dari Berbagai Pihak /pixabay/Surprising_Shots/

JOMBANG UPDATE - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyampaikan bahwa Moderna dari Amerika Serikat akan dijadikan suntikan ketiga atau booster vaksin Covid-19 untuk para tenaga kesehatan.

"Rencananya vaksin ini, selain kami gunakan untuk suntikan pertama dan kedua bagi rakyat Indonesia, khusus akan kami gunakan untuk booster suntikan ketiga bagi para tenaga kesehatan Indonesia," dikutip JOMBANG UPDATE dari Setkab.go.id, Minggu 11 Juli 2021.

Budi juga mengungkapkan alasan dibalik pemberian booster vaksin Covid-19 untuk para nakes. Diharapkan booster vaksin Covid-19 bisa memastikan para nakes terlindungi di gelombang kedua pandemi.

Lantas apa itu booster vaksin Covid-19? Apakah kita memang membutuhkan booster vaksin Covid-19?

Baca Juga: Dukung Kemenkes Hadapi Covid-19, Sea Group, Shopee, dan Garena Sumbang 1.000 Tabung Oksigen dan 1 Juta Vaksin

Baca Juga: Jadwal Vaksin Covid-19 Dosis Pertama Warga Jombang BLUD Puskesmas Peterongan

Dikutip JOMBANG UPDATE dari Aljazeera bahwa pejabat tinggi Amerika Serikat menyampaikan masih terlalu dini untuk memberikan booster vaksin Covid-19.

Namun pembuat vaksin Pfizer mendorong persetujuan pemerintah dan Israel mengumumkan akan menawarkan booster vaksin Covid-19 pada orang yang berisiko dan telah mendapat vaksin.

Pemberian booster vaksin Covid-19 ini menuai pro dan kontra dari berbagai pihak. Masing-masing opini didasarkan dari studi dan realitas kasus Covid-19 yang kini tengah terjadi.

Berikut JOMBANG UPDATE telah merangkum berbagai hal yang menjadi dasar pro dan kontra terhadap booster vaksin Covid-19:

Alasan Perlunya Booster Vaksin Covid-19: Munculnya Varian Delta

Salah satu alasan pentingnya booster vaksin Covid-19 adalah kemunculan varian Delta yang dinilai cukup ganas dan mudah menular.

Varian virus Delta pertama kali muncul di India dan saat ini mendominasi infeksi virus corona baru di banyak negara.

Kemunculan varian Delta memicu keraguan mengenai efektivitas vaksin dalam melindungi seseorang dari Covid-19.

Dikutip dari Aljazeera, para ahli menyampaikan bahwa pemberian booster vaksin Covid-19 dinilai perlu apabila ada peningkatan pada rawat inap dan kematian orang-orang yang sudah divaksin.

Baca Juga: Jadwal Vaksin Covid-19 BLUD Puskesmas Cukir Jombang Bulan Juli 2021

Baca Juga: Ahli Epidemiologi Sebut Vaksin Gotong Royong Akal-Akalan Pedagang Bikin Buntung Karyawan dan Keluarganya

Studi Israel Menunjukkan Perlunya Pemberian Booster Vaksin Covid-19

Kementerian Kesehatan Israel mengumumkan pada 5 Juli bahwa vaksin Pfizer-BioNTech hanya efektif 64 persen dalam mencegah penularan varian Delta.

Padahal sebelumnya, efektivitas vaksin tersebut mencapai 95 persen pada Mei.

Kementerian Kesehatan Israel mengatakan datanya, yang tidak dipublikasikan, menunjukkan bahwa perlindungan telah berkurang pada orang yang divaksin bulan Januari dan Februari.

Pada 11 Juli, pemerintah Israel mengumumkan akan menawarkan booster vaksin Covid-19 untuk orang dewasa dengan sistem kekebalan yang lemah.

Pemberian Booster Vaksin Covid-19 Dianggap Terlalu Cepat

Dr Anthony Fauci, Ilmuwan penyakit menular terkemuka AS, mengatakan pada 11 Juli bahwa terlalu dini bagi pemerintah AS untuk merekomendasikan booster vaksin Covid-19.

Namun dia tidak akan mengesampingkan kemungkinan booster vaksin Covid-19 akan diperlukan di masa depan.

“Saat ini, dengan data dan informasi yang kami miliki, kami tidak perlu memberikan suntikan ketiga (booster vaksin Covid-19) kepada orang-orang,” ujarnya seperti dikutip JOMBANG UPDATE dari Aljazeera.

"Itu tidak berarti kita berhenti di situ. Ada penelitian yang sedang dilakukan sekarang, sedang berlangsung saat kita berbicara, tentang melihat kelayakan tentang, jika dan kapan kita harus memberikannya (booster vaksin Covid-19) pada orang-orang," ujarnya lagi.

Namun, Dr David Kessler, kepala pejabat sains administrasi Biden, mengatakan kepada Kongres AS pada bulan April bahwa booster vaksin Covid-19 mungkin diperlukan dalam waktu satu tahun.

Itulah pro dan kontra pemberian booster vaksin Covid-19 di masa pandemi ini.***

Editor: Apriani Alva

Sumber: Aljazeera

Tags

Terkini

Terpopuler