Sejarah Hari Ibu 22 Desember, Cikal Bakal Bangkitnya Perempuan Indonesia

- 22 Desember 2022, 07:25 WIB
Sejarah Hari Ibu 22 Desember, Cikal Bakal Bangkitnya Perempuan Indonesia
Sejarah Hari Ibu 22 Desember, Cikal Bakal Bangkitnya Perempuan Indonesia /Bojes seran/

Kongres Perempuan Indonesia pertama yang diadakan di Yogyakarta itu hanya selisih sekitar beberapa pekan dari Kongres Pemuda II yang kemudian diperingati sebagai Hari Sumpah Pemuda.

Meskipun saat itu Indonesia masih dalam masa kolonial Hindia Belanda, terdapat 600 perempuan Indonesia yang berani berkumpul dan menyuarakan pendapat.

Para perempuan tersebut berasal dari organisasi yang tersebar di seluruh nusantara dengan perbedaan suku, agama, usia, pendidikan, pekerjaan.

Perjuangan wanita Indonesia yang waktu itu masih dikenal sebagai Nusantara, sudah dimulai jauh sebelumnya oleh Cut Nyak Dhien, Cut Meutia, Laksamana Malahayati, RA Kartini, Marta Christina Tiahahu, dan masih banyak lagi perempuan kuat dari Indonesia.

Kesetaraan perempuan merupakan salah satu topik yang diangkat di dalam kongres tersebut.

“Zaman sekarang adalah zaman kemajuan. Oleh karena itu, zaman ini sudah waktunya mengangkat derajat kaum perempuan agar kita tidak terpaksa duduk di dapur saja.”

Kutipan merupakan kata sambutan dari R.A. Soekonto, diambil dari buku Kongres Perempuan I yang ditulis oleh Susan Blackburn.

“Kecuali harus menjadi nomor satu di dapur, kita juga harus turut memikirkan pandangan kaum laki-laki sebab sudah menjadi keyakinan kita bahwa laki-laki dan perempuan mesti berjalan bersama-sama dalam kehidupan umum,” lanjutnya lagi.

Kongres tersebut kemudian membentuk sebuah organisasi wanita baru dengan nama Perikatan Perempuan Indonesia (PPI).

Presiden Soekarno kemudian memutuskan untuk mengambil tanggal dimulainya kongres bersejarah itu sebagai peringatan Hari Ibu.

Halaman:

Editor: Alinur Awwalina


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x