Network
JOMBANG UPDATE - Tumpeng menjadi pilihan masyarakat Indonesia sebagai selebrasi baik ketika merayakan hari penting maupun syukuran memulai hal baru seperti memulai usaha.
Nasi tumpeng yang memiliki visualisasi yang atraktif dari segi tampilan dan rasa yang enak.
Ditampilkan di atas wadah datar berukuran besar, membentuk kerucut yang padat dengan aneka lauk-pauk
Secara filosofis tumpeng ditata mengerucut ke atas melambangkan sebuah hubungan manusia dan Penciptanya.
Baca Juga: Cara Membuat Nasi Kuning Bakar, Kreasi Lezat Cocok untuk Isian Nasi Box
Baca Juga: Enak Banget! Resep Peyek Kemangi Krispi Cocok untuk Camilan dan Teman Makan Nasi
Bagian lauk-pauknya sengaja ditata mengelilingi nasi melambangkan alam semestanya harus dijaga untuk menciptakan harmoni antara manusia dan lingkungan.
Chef Desi Trisnawati dikenal sebagai MasterChef Indonesia musim kedua membeberkan cara makan tumpeng yang baik dan sesuai dengan filosofi dibawa oleh nasi tumpeng
Kebanyakan orang ketika eksekusi tumpeng masyarakat umum memotong bagian atas tumpeng yang lancip.
Namun cara tersebut ternyata salah karena seakan menggambarkan manusia memotong hubungan dengan Pencipta
Cara yang dianggap benar adalah mengerok bagian bawah dari nasi tumpeng dengan menambahkan lauk-pauk yang sudah tersedia.
Ketika nasi tumpeng tersebut sudah disajikan dengan lauk-pauk, tak lupa diberikan pada orang lain yang dihormati atau disayangi.
Setelah itu, disantapankan secara bersama-sama sebagai bentuk jalin silaturahmi kepada orang yang hadir dalam selebrasi.
Dengan filosofi kuat yang menggambarkan kebudayaan makan orang Indonesia, Nasi Tumpeng menjadi andalan kuliner tradisional Indonesia.
Sejak diresmikan oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Mari Pangestu
sepuluh tahun lalu Nasi Kuning dilibatkan dalam mengenalkan kuliner Indonesia
di luar negeri.
Demikian penjelasan nasi tumpeng, ikon tradisional kuliner milik Indonesia.***
