Jangan Dianggap Remeh, Body Shaming Ternyata Bisa Ganggu Kesehatan Mental

- 11 Juni 2021, 22:35 WIB
Jangan Dianggap Remeh, Body Shaming Ternyata Bisa Ganggu Kesehatan Mental
Jangan Dianggap Remeh, Body Shaming Ternyata Bisa Ganggu Kesehatan Mental /pexels.com/@andres-ayrton

JOMBANG UPDATE - Istilah body shaming bagi sebagian orang mungkin masih terdengar asing.

Atau bahkan mereka sebenarnya tahu arti body shaming, tetapi tidak sadar telah melakukannya pada seseorang.

Simpelnya, body shaming adalah perilaku mengomentari penampilan fisik seseorang, bahkan terkesan menjelek-jelekkan.

Terkadang, alasan seseorang melakukan body shaming karena mereka ingin mencairkan suasana, mengundang gelak tawa, iseng, atau justru memang ingin menghina.

Baca Juga: Benarkah Golongan Darah Memengaruhi Kesuburan? Begini Penjelasannya

Baca Juga: Manfaat Mencuci Piring untuk Kesehatan Mental yang Jarang Diketahui, Bisa Bikin Lebih Bahagia!

Mungkin beberapa menilai hal ini sudah biasa atau suatu hal yang remeh, tetapi di sisi lain, siapa sangka jika perilaku tersebut dapat memengaruji kesehatan psikologis seseorang.

Seperti yang telah dikutip JOMBANG UPDATE dari berbagai sumber, mengomentari penampilan fisik seseorang secara negatif, misalnya tentang ukuran atau bentuk tubuh, berpotensi menurunkan percaya diri korban, kemarahan, stres, hingga gangguan dismorfik tubuh.

Bahkan, dampak dari body shaming juga bisa memicu penyakit-penyakit yang tak diinginkan, dan parahnya dapat menimbulkan kematian.

Terlebih bagi wanita yang kurang percaya diri pada tubuhnya, ia akan memiliki tingkat infeksi yang tinggi, banyak masalah pencernaan, sakit kepala, dan kesehatan yang memburuk.

Baca Juga: 3 Manfaat Memasak untuk Kesehatan Mental, Bisa Jadi Terapi Gangguan Kecemasan dan ADHD

Baca Juga: Ringgo Agus Rahman Positif Covid-19, Pemeran Abah 'Keluarga Cemara' Pilih Berjemur Pulihkan Kesehatan

Parahnya lagi, fungsi tubuh korban juga bisa bermasalah, seperti mengalami gangguan menstruasi, berkeringat, dan gangguan makan.

Seperti menurut data dari ANAD (Association of Anorexia Nervosa and Associated Disorder), setidaknya ada satu orang meninggal setiap 62 menit karena body shaming.

Sejumlah studi pun menunjukkan, adanya ketidakpuasan yang tinggi terhadap tubuh karena tekanan psikologis akhirnya juga menimbulkan perilaku makan tidak sehat, dan membuat kualitas hidup bertambah buruk.

Bagaimana Cara Mengatasi Body Shaming?

Mungkin awalnya para korban body shaming menganggap komentar tentang fisik adalah hal biasa.

Tetapi secara tidak sadar, perlakuan tersebut akhirnya juga berujung membuat kecewa pada diri sendiri dan sakit hati.

Karena kita tahu, cara setiap orang dalam mengendalikan stres berbeda.

Ada yang menghadapinya secara positif atau cenderung cuek, tetapi tak sedikit pula yang menyimpan rasa kecewa tersebut sampai akhirnya mengalami masalah serius.

Itulah mengapa, ada beberapa cara untuk membuat diri lebih percaya diri jika ada komentar apapun tentang fisik, di antaranya:

  • Berlatih untuk bersyukur dengan kondisi diri sendiri
  • Menyadari dan menerima apapun kekurangan diri
  • Ciptakan inner supporter untuk melawan inner bully, contohnya menanamkan kata-kata seperti "saya cantik" atau lainnya
  • Mengubah pola pikir terhadap diri sendiri
  • Selektif pada pesan di sosial media

Itulah bahayanya body shaming yang dapat mengganggu kesehatan mental korban, bahkan meningkatkan risiko kematian. Mari kita jaga lisan dan berpikir sebelum bertindak!***

Editor: Anggita

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x