Dilansir JOMBANG UPDATE dari laman resmi Univeristas Indonesia yakni ui.ac.id, penelitian yang berada dibawah bimbingan Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB; Prof. Dr. dr. Dadang Makmun, SpPD-KGEH; dan Prof. Dr. dr. Siti Setiati, SpPD-KGer, M.Epid tersebut melibatkan 130 penderita asam lambung atau GERD.
Mereka dibagi menjadi dua kelompok, yaitu pasien asam lambung yang berpuasa Ramadhan dan yang tidak.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa gejala asam lambung pada kelompok pasien yang berpuasa Ramadan menjadi lebih ringan.
Jumlah pasien yang mengalami perubahan sebanyak 55 pasien atau mencapai 85 persen.
Ternyata, hal tersebut disebabkan oleh adanya perubahan pola makan yang lebih teratur dan gaya hidup yang lebih sehat saat berpuasa.
Baca Juga: Kelonggaran Mudik Idul Fitri 2021, Syarat Wajib Harus Bawa Surat Sehat, Siapkan 5 Dokumen Ini
Puasa menjauhkan seseorang dari keinginan mengonsumsi camilan tidak sehat dan aktivitas lain yang berpotesi menaikkan asam lambung seperti merokok.
Meskipun demikian, tetap ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk membuat puasa aman bagi penderita asam lambung atau GERD.