Dokter Obgyn Ungkap Pentingnya Lindungi Diri dari Anemia Bagi Perempuan

27 Desember 2022, 10:10 WIB
Dokter Obgyn Ungkap Pentingnya Lindungi Diri dari Anemia Bagi Perempuan /Freepik

JOMBANG UPDATE - Dokter spesialis Obstetri dan Ginekologi (Obgyn) di RS Siloam Manado, dr. Grace Imelda Thungari, Sp.OG mengingatkan pentingnya melindungi diri dari anemia bagi perempuan.

Pasalnya, perempuan usai produktif yang sehat akan melanjutkan keberlangsungan generasi mendatang yang sehat juga demi tercapainya masa depan paling unggul.

Namun, anemia defisiensi besi (ADB) menjadi salah satu masalah kesehatan yang masih banyak dialami remaja putri dan ibu.

"Semua berisiko terkena ADB, dari bayi sampai lansia. Bayi berisiko mengalami ADB 39 persen, anak-anak 27 persen, remaja 32 persen, wanita usia reproduktif 18 persen, lansia 42 persen, dan tertinggi pada ibu hamil, yaitu 49 persen atau 5 dari 10 ibu hamil mengalami ADB," kata dr. Grace Imelda, dikutip JOMBANG UPDATE dari Antara.

Baca Juga: IICG Rilis Daftar Perusahaan Indonesia Paling Dipercaya

Baca Juga: Ide Masak Hari Ini: Resep Nasi Siram Ayam Jamur

Masalah kesehatan yang disebabkan kekurangan nutrisi ini memang umum terjadi di dunia.

Adapun di Indonesia, permasalahan ADB tertinggi terjadi pada ibu hamil. Hal tersebut seharusnya tidak perlu terjadi asalkan para ibu memenuhi asupan nutrisi zat besi harian.

ADB berdampak negatif pada ibu hamil, seperti menurunkan daya tahan tubuh, menurunkan daya pikir, kurang bersemangat, kurang produktif, berpotensi mengalami persalinan prematur, dan
melahirkan bayi yang kecil atau bayi dengan berat lahir rendah (BBLR). 

dr. Grace lantas menjelaskan tentang anemia untuk mengedukasikan masyarakat, khususnya para perempuan.

Anemia adalah jumlah sel darah merah dan kadar hemoglobin dalam tubuh mengalamin penurunan hingga bawah normal.

Hal itu disebabkan 62 persen orang kekurangan zat besi yang merupakan unsur penting dalam pembentukan hemoglobin (Hb) pada sel darah merah.

Berdasarkan WHO, Hemoglobin diperlukan untuk mengangkut oksigen dan jika terjadinya sel darah merah terlalu sedikit akan terjadi penurunan kapasitas darah untuk membawa oksigen pada jaringan tubuh.

Anemia merupakan masalah kesehatan masyarakat global sangat serius terutama hal itu akan mempengaruhi anak-anak dan ibu hamil.

Diketahui tubuh membutuhkan zat besi dua kali lipat lebih banyak dan akan meningkat selama kehamilan yang volumen darah diperlukan 30 hingga 50 perse.

Hal itu untuk membawa oksigen untuk ibu dan calon bayi, jika anemia terjadi saat hamil muda dan trimester kedua dapat meningkatkan resiko kehilangan darah ketika persalinan dan membuat tubuh sulit melawan infeksi.

Anemia akan lebih parah pada bayi pada resiko tersebut akan terjadi pada kemudian hari yang mengakibatkan gangguan perkembangan saraf yang kalau tidak ditangani kondisi tersebut memicu kelainan perilaku dan daya ingat.

Gejala ADB yang harus diperhatikan yaitu;

- Merasa lemah, letih, lesu
- Sulit konsentrasi
- Kadang sesak napas
- Pusing
- Tangan kaki terasa dingin
- Insomnia yang paling sering dialami ibu hamil
- Pucat yang terlihat dari konjungtiva
- Kuku rapuh atau berbentuk sendok
- Bibir pecah-pecah
- Sering luka
- Rambut rontok

Demi memastikannya, diperlukan pemeriksaan darah utuk mengetahui kadar hemoglobin dan dari Kementerian Kesehatan Indonesia menyatakan ibu hamil dikatakan anemia jika kandungan Hb < 11 gr/dl dan Remaja putri dikatakan anemia jika Hbnya < 12 gr/dl.

Zat besi bisa diperoleh dari makana sehari hari seperti daging sapi tanpa lemak, daging ayam, telur ayam, ikan salmon, brokoli, kacang-kacangan, bayam, tahu, sereal, dan buah-buahan yang mengandung vitamin C.

Apabila masih tidak mencukupi, bisa mengonsumsi suplemen penambah zat besi, khususnya untuk ibu hamil.

“Untuk mencegah anemia pada ibu hamil, pada trimester awal kehamilan, ibu hamil wajib mengecek kadar Hb."

WHO menyarankan konsumsi suplemen zat besi pada remaja dan wanita sebanyak 30—60 mg zat besi ditambah asam folat 400 mikrogram.

dr. Grace membagikan tips memilih suplemen zat besi yaitu suplemen yang sesuai rekomendasi dari WHO, dilengkapi selain zat besi atau mengandung vitamin C, B6, B12, dan tembaga untuk memperkuat pembentukan Hb dalam tubuh.

"Suplemen yang tidak terlalu mengandung rasa logam dan minim efek samping seperti konstipasi atau menimbulkan mual," tutupnya.

Itulah beberapa informasi terkait anemia pada perempuan yang wajib diwaspadai.***

Editor: Alinur Awwalina

Tags

Terkini

Terpopuler