Teks Khutbah Jumat tentang Kematian yang Datang Tanpa Syarat

- 13 Juni 2022, 20:30 WIB
Ilustrasi - Teks Khutbah Jumat tentang Kematian yang Datang Tanpa Syarat
Ilustrasi - Teks Khutbah Jumat tentang Kematian yang Datang Tanpa Syarat /Pixabay.com/Konevi

Benar-benar tidak ada pilihan. Yang ada adalah kita berikhtiar, ikhtiar dalam kehidupan ini. Sehingga dalam kehidupan kita, bisa mengakhiri dengan sebaik-baiknya. Oleh karena itu, wa’id ini adalah sebuah peringatan bagi kita. Siapa pun dia pasti akan berakhir, mengakhiri kehidupannya. Dengan power, dengan kekuasaan apapun yang dia miliki, dengan kekuatan materi sebesar apapun tidak bisa menghindari akhir sebuah kehidupan. Karena kematian adalah sebuah hal yang memang menjadi ketentuan bagi setiap makhluk Allah SWT, bukan sebuah rutinitas.

Sering kali kita tidak pernah melihat kematian itu sebagai wa’id. Berlalu begitu saja karena menganggap sebagai sesuatu yang rutin dalam kehidupan kita, sehingga tidak pernah menjadi nasihat untuk memperbaiki dan memberikan koreksi terhadap amal ibadah kita. Oleh karena itu kanjeng Nabi SAW mengingatkan agar yang masih hidup, yang ditinggalkan oleh orang tua, agar meneruskan amal perjuangan mereka. Itulah namanya birrul walidain (berbakti kepada orang tua).

Sahabat bertanya kepada Nabi SAW, “Rasul, orang tua saya sudah tidak ada, mungkinkah saya bisa berbuat baik kepada orang tua saya?”. Nabi dengan tegas mengatakan bahwa ia harus berbakti kepada mereka, kepada orang yang sudah wafat, yang sudah meninggal. Yang pertama dengan al istighfaru lahuma, terus memintakan ampunan orang tuamu yang sudah wafat itu”. Ini merupakan perintah Nabi SAW.

Kedua, wa ad dua’u lahuma, terus doakan orang tua yang sudah wafat. Wa silaturrohim allati la tusholu ila bihima, menyambung silaturrohim yang dulu disambung oleh orang tua. Itu namanya kamu birrul walidain. Dulu ketika orang tua kita hidup, menyambung silaturrohmi dengan keluarga, dengan teman-temannya, dengan orang lain yang punya hubungan persahabatan, lalu kita teruskan, itulah birrul walidain yang harus dilakukan untuk orang tuamu yang sudah tidak ada.

Yang terakhir kata nabi wa in fadzuu ahadihima, teruskan apa yang menjadi komitmen, yang menjadi visi perjuangan, yang menjadi tekad, yang menjadi kebiasaan baik orang tua. Itulah bagian dari birrul walidain. Siapapun yang birrul walidain, dijamin oleh gusti Allah hidupnya pasti akan dijaga imannya sampai meninggal, dan hidupnya akan diberikan keberkahan.

Demikian contoh teks khutbah Jumat tentang kematian yang datang tanpa syarat seperti disampaikan oleh KH. Junaidi Hidayat.***

Halaman:

Editor: Anggita


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x