Teks Khutbah Jumat tentang Kematian yang Datang Tanpa Syarat

- 13 Juni 2022, 20:30 WIB
Ilustrasi - Teks Khutbah Jumat tentang Kematian yang Datang Tanpa Syarat
Ilustrasi - Teks Khutbah Jumat tentang Kematian yang Datang Tanpa Syarat /Pixabay.com/Konevi

Segala hal yang dilarang dalam agama kita, kita jauhi, baik larangan ini berupa al muharromaat hal-hal yang memang harus kita tinggalkan maupun yang bersifat anjuran untuk meninggalkan yang ini disebut al makruhaat. Kesadaran ini yang menjadi modal dan kapital bagi kita untuk bisa mendapatkan kebahagiaan hidup kita di dunia maupun kehidupan di akhirat nanti.

Yaa ma’asyirol muslimin…

Kehidupan di dunia ini pasti akan berakhir, tidak pernah ada yang abadi, karena seluruhnya sudah ada qodar-nya, ada ukuran ada ketentuan yang menyangkut tentang waktu yang menyangkut tentang jatah kita. Dalam menjalani kehidupan ini, Allah sudah menentukan segalanya, tapi seluruhnya dirahasiakan Allah. Manusia menebak dalam sebuah misteri kehidupan ini. Yang bisa dilakukan adalah terus menerus mempersiapkan diri dengan baik, sehingga ketika kita ditimbali oleh Allah ketika kita dipanggil oleh Allah untuk memenuhi.

Karena jatahnya sudah terpenuhi, maka orang yang meninggal itu disebut dengan wafat. Wafat dari akar kata yang sama dengan wafa artinya terpenuhi. Ukuran dan takdir yang ditentukan oleh Allah itu ketika sudah terpenuhi maka di sanalah seluruhnya harus kembali kepada Allah SWT. Karena kehidupan ini adalah amanah, maka ada mas’uliyyah (pertanggung jawaban).

Kematian merupakan akhir kehidupan di dunia ini dan awal dari sebuah kehidupan yang abadi yang tidak akan pernah ada kematian kembali. Di sana kehidupannya hanya ada dua pilihan dengan dua alternatif, yaitu antara bahagia atau celaka, antara sa’idun atau saqiyun. Ketika orang itu dalam finishingnya ini sa’iid, maka dia bahagia.

Kata Al Quran fa rouhun wa wa roihan wa jannatun na’im. Maka kehidupan ini berakhir dengan damai dengan penuh kesejukan, dengan penuh keharmonisan. Tentu yang diharapkan oleh setiap muslim adalah kehidupan yang berakhir dengan khusnul khotimah atau kehidupan yang happy ending di mana Allah memberikan kembali jalan yang terbaik untuk memasuki kehidupan yang bahagia yang abadi di akhirat.

Sebuah kematian itu adalah wa’id (peringatan) bagi yang hidup bukan rutinitas. Kematian itu bukan rutinitas. Seringkali kita, karena begitu seringnya melihat orang yang meninggal, sehingga seolah-olah terlihat sebagai rutinitas biasa. Meninggal itu tanpa syarat. Tidak ada syarat yang berlaku dalam urusan wafat dalam urusan meninggal.

Baca Juga: Teks Khutbah Jumat Singkat tentang Pentingnya Meluangkan Waktu Bersama Ibu

Baca Juga: Teks Khutbah Jumat yang Membuat Jamaahnya Menangis Tentang Kelahiran dan Kematian Manusia

Tidak ada syarat harus tua dulu, harus sakit dulu. Bisa saja orang meninggal tanpa sakit, dia keluar dari tempat ini lalu kemudian Allah mentakdirkan ia meninggal terpeleset atau lalu kemudian ia kecelakaan. Kalau itu menjadi sebuah takdir dari Allah, tidak ada yang bisa menolak tentang akhir sebuah proses, karena tidak bisa memilih, tidak bisa. Sama dengan kelahiran, manusia tidak dapat memilih, harus lahir dengan orang tua siapa, di mana dengan seperti apa. Kematian pun bukan menjadi sebuah choice, menjadi sebuah pilihan kehidupan manusia, tetapi merupakan sebuah keharusan yang memang dipaketkan oleh Allah.

Halaman:

Editor: Anggita


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x