JOMBANG UPDATE - Sejak zaman dahulu, Jawa Timur merupakan daerah di Pulau Jawa yang memiliki banyak bangunan bersejarah yang tidak terhitung jumlahnya.
Umumnya bangunan kuno tersebut berupa candi yang merupakan bukti nyata peninggalan megah kerajaan di masa lalu.
Salah satu daerah di Jawa Timur yang terkenal mempunyai peninggalan bersejarah yang sangat banyak adalah Jombang.
Hal ini bisa dikatakan wajar karena kabupaten yang berdiri tahun 1910 itu dahulunya pernah menjadi wilayah yang berdekatan dengan pusat Kerajaan Majapahit, yaitu Trowulan.
Baca Juga: Jadwal Vaksin Covid-19 Pertama Bulan Juli 2021 BLUD Puskesmas Mayangan Jombang
Baca Juga: Sejarah Kabupaten Jombang: Seri Sumber Boto, dari Tempat Perjuangan Hingga Wisata
Kali ini JOMBANG UPDATE berkesempatan untuk mengunjungi salah satu peninggalan penting di Kabupaten Jombang, yaitu Candi Rimbi yang terletak di kaki Gunung Anjasmoro, Kabupaten Jombang.
Sejarah Candi Rimbi
Jika kebanyakan peninggalan candi di Majapahit terbuat dari batu bata, maka hal ini berbeda dari Candi Arimbi karena strukturnya terbuat dari batu andesit yang keras.
Candi yang beraliran Syiwa ini mempunyai pahatan relief Tantri yang diduga dibangun sekitar abad ke-14.
Menurut berbagai sumber sejarah yang ada, pembangunan candi ini sebagai wujud penghormatan kepada satu-satunya penguasa perempuan Kerajaan Majapahit, yaitu Tribhuwanatunggadewi Jayawishnu Wardhani. Seorang ratu yang menjadi raja ketiga Majapahit pada tahun 1328-1350 Masehi.
Bukti kuat jika candi ini didharmakan untuk sang ibunda dari Prabu Hayam Wuruk adalah adanya dua buah arca Dewi Parwati yang diperkirakan merupakan pencerminan dari Dewi Tribhuwana.
Arca tersebut saat ini tersimpan di Museum Nasional, Jakarta.
Sedangkan untuk nama Rimbi yang dijadikan nama candi, berasal dari sosok tokoh dewi Hindu bernama Dewi Arimbi.
Baca Juga: Sejarah Singkat Kabupaten Jombang dari Masa Kerajaan sampai Kemerdekaan (BAGIAN 1)
Yaitu seorang istri dari Bima salah satu dari Pandawa, dan ibu dari Gatoth Kaca.
Nama Arimbi atau masyarakat sekitar menyebutnya dengan “Ngrimbi” kemudian juga ikut dijadikan nama daerah di sekitar candi ini.
Bentuk Candi Rimbi
Bagian atas candi Rimbi terbuat dari batu andesit sedangkan bagian pondasinya terbuat dari batu bata.
Candi ini memiliki ukuran panjang 13,24 meter, lebar 9,10 meter, dan tinggi 12 meter. Sekitar 1 meter di sekeliling candi terdapat satu lapis batu bata yang ditata miring.
Lokasi dari candi ini berada pada areal seluas 896,56 meter persegi yang berada di daerah pegunungan.
Candi Rimbi menghadap ke barat. Secara vertikal terdiri dari kaki dan tubuh candi.
Namun jika kita lihat sekarang, tubuh candi tinggal separuh karena pernah mengalami kerusakan. Begitupun dengan atapnya yang saat ini sudah tidak terlihat karena sudah runtuh.
Bila kita lihat dari kejauhan bagian atas dari candi ini terlihat lebih kecil dari bagian bawahnya. Dan bila kita lihat lebih dekat, kita akan menemukan deretan cerita di panel-panel relief yang berjajar mengelilingi bagian bawah candi ini.
Panel-panel relief itulah yang unik dari candi ini. Meski sampai sekarang belum diketahui tentang cerita apa yang terkandung dibalik relief tersebut, tetapi kita bisa melihat dengan jelas relief sepasang pengantin yang berada di dalam gentong saling berhadapan, seorang wanita yang mengelus kepala garuda sebagai hewan kesayangan, dan seorang laki-laki yang sedang mencangkul ditemani katak di ladang.
Relief yang kurang lebih berjumlah 25 panel itu seakan menjadi pesan nenek moyang kepada kita yang hidup di masa sekarang ini.
Sepertinya mereka juga ini menunjukkan kepada kita tentang sisi lain dari kehidupan Kerajaan Majapahit yang memperlihat kehidupan alam yang masih asri dan kehidupan manusia yang dapat berdekatan dengan hewan.
Lokasi Candi Rimbi
Candi Rimbi berlokasi di Desa Pulosari, Kecamatan Bareng, Kabupaten Jombang.
Reruntuhan candi ini pertama kali ditemukan oleh naturalis terkenal dari Inggris Alfrel Russel Wallace ketika sedang melakukan perjalanan ke Wonosalam pada abad ke-19.
Daerah candi ini terletak di sebelah barat lembah dari Gunung Anjasmoro.
Untuk akses ke tempat ini sangatlah mudah karena berada di jalur wisata ke Kecamatan Wonosalam.
Bila kita berasal dari arah pusat kota Jombang, kita akan menempuh perjalanan sekitar 18 kilometer dengan durasi sekitar 30 menit perjalanan.
Karena tempat ini diapit oleh beberapa destinasi wisata, maka ada banyak sekali penginapan atau homestay di sekitar Candi Arimbi yang bisa kita jadikan pilihan.
Salah satu yang dapat kita pilih adalah Villa Kampung City Lembah Giri, yang berada di Jalan Kuncung, Pucangrejo, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang.
Traveler yang ingin menginap di villa ini perlu mengeluarkan biaya yang cukup terjangkau, yakni Rp 92.056 per malamnya.
Dengan nuansa pegunungan yang sejuk dengan destinasi wisata yang bersejarah akan membuat kita terkenang selama liburan di Kabupaten Jombang. Bagaimana, Tertarik kesana? Yuk ajak teman-temanmu traveling ke Candi Rimbi.***