Kenali Gejala Skizofrenia, Gangguan Mental yang Dialami Aaron Carter

- 9 November 2022, 15:30 WIB
Aaron Carter yang memulai karirnya sebagai penyanyi di umur 9 tahun dengan single “I Want Candy” ditemukan meninggal di bathtub rumahnya pada 5 November 2022 lalu.
Aaron Carter yang memulai karirnya sebagai penyanyi di umur 9 tahun dengan single “I Want Candy” ditemukan meninggal di bathtub rumahnya pada 5 November 2022 lalu. /Via/Kolase foto Instagram @aaroncarter dan @aaroncarter_fanpage

JOMBANG UPDATE - Berita duka datang dari Aaron Carter, personel dari grup boyband Backstreet Boys yang alami gangguan mental Skizofrenia.

Aaron Carter yang memulai karirnya sebagai penyanyi di umur 9 tahun dengan single “I Want Candy” ditemukan meninggal di bathtub rumahnya pada 5 November 2022 lalu.

Kakaknya, Nick Carter mengungkapkan kesedihannya terhadap mendiang Aaron Carter melalui akun Instagram @nickcarter.

“Hatiku hancur. Meskipun aku dan adikku memiliki hubungan yang rumit, cintaku padanya tidak pernah pudar,” dikutip JOMBANG UPDATE dari akun Instagram @nickcarter.

Baca Juga: Aaron Carter Ditemukan Meninggal di Rumahnya, Nick Carter: Hatiku Hancur

Baca Juga: Kenali 5 Gejala Depresi Sejak Dini Demi Kesehatan Mental, Satunya Tak Semangat Bekerja

Sebagai kakak Aaron Carter, Nick selalu dipenuhi harapan positif agar adiknya mampu menjalani hidup dengan sehat.

“Aku selalu berpegang pada harapan bahwa dia entah bagaimana, suatu hari nanti dapat menemukan jalan yang sehat dan akhirnya menemukan bantuan yang sangat dibutuhkannya,” tulisnya.

Ia pun menyinggung masalah mental yang dimiliki oleh Aaron Carter selama masa hidupnya.

“Terkadang kita ingin menyalahkan seseorang atau sesuatu atas sebuah kehilangan, tetapi sesungguhnya kecanduan dan penyakit mental itu adalah penjahat yang sebenarnya," ungkapnya.

Nick juga menyebutkan, di luar hubungan rumit yang ia miliki dengan adiknya, Nick tetap mengasihi Aaron Carter yang meninggal di usia 34 tahun.

Mendiang Aaron Carter mengungkapkan dirinya secara terbuka di acara ‘The Doctor’ tiga tahun lalu, bahwa dirinya didiagnosa menderita Schizophrenia, dan bipolar disorder.

Apa itu Skizofrenia yang dialami oleh Aaron Carter?

Skizofrenia adalah gangguan mental yang membuat penderita mengalami kombinasi halusinasi, delusi, yang mempengaruhi cara berpikir hingga menyebabkan gangguan perilaku yang tidak teratur.

Baca Juga: Apa Itu Mental Health? Intip Gejala Masalah Kesehatan Mental dan Cara Mencegahnya

Baca Juga: OCD Itu Apa? Gangguan Mental yang Diderita Aliando Syarif Sampai Harus Hitung Helai Rambut

Skizofrenia bahkan dapat membuat penderita menjadi tidak berdaya karena ia bingung mana yang realita dan halusinasi di dalam kehidupannya sehari-hari.

Lebih dari 2 dari tiga orang penderita Skizofrenia di dunia tidak mendapatkan perawatan mental yang dibutuhkan.

Penderita Skizofrenia membutuhkan dukungan keluarga karena masalah mental ini perlu perawatan seumur hidup.

Meskipun begitu, Skizofrenia dapat dikendalikan apabila dilakukan perawatan sedini mungkin.

Perawatan ini dapat membantu untuk mengendalikan gejala yang muncul, sebelum halusinasi yang muncul berkembang semakin serius.

Gejala Skizofrenia

Penderita Skizofrenia mengalami berbagai gejala yang mempengaruhi fungsi fisik, mental, dan sosial mereka. Biasanya gejala-gejala ini melibatkan gangguan halusinasi, delusi dan pemikiran yang terganggu, sehingga membuat bicara menjadi tidak teratur.

Gejala Skizofrenia terdiri dari delusi hingga abai pada kebersihan.

· Delusi

Penderita memiliki keyakinan bahwa sesuatu adalah benar, meskipun kenyataannya adalah sebaliknya. Misalnya, merasa diri disakiti oleh orang lain padahal itu hanya berputar di kepala sendiri.

· Halusinasi

Gejala halusinasi membuat penderita mendengar, merasakan, mencium, melihat hal-hal yang sebenarnya tidak ada. Pada umumnya terjadi di dalam indra pendengaran.

· Pikiran Tidak Teratur

Melakukan hal-hal yang aneh tanpa tujuan. Orang ini juga melakukan hal-hal yang tidak pantas dan tidak mempunyai kemampuan untuk mengendalikan perilakunya sendiri.

· Respon Tak Sesuai Situasi

Tidak mampu menunjukkan respons sesuai hal-hal yang terjadi di sekitarnya.

Misal, tiba-tiba tertawa sendiri, atau di lain waktu marah-marah akan sesuatu yang tidak jelas.

· Mengabaikan kebersihan dan penampilan diri.

Hinnga saat ini, belum ada pengobatan untuk skizofrenia, tetapi umumnya, gejala positif seperti halusinasi dan delusi dapat ditangani dengan pengobatan. Sementara di luar gejala itu, Skizofrenia jauh lebih sulit untuk diobati.

Banyak bukti yang menunjukkan bahwa aktivitas fisik memainkan peran penting dalam mengelola gejala-gejala yang timbul.***

 

Editor: Apriani Alva


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x