Penderita Covid-19 Meningkat, Rodrigo Duterte Ancam Penjarakan Rakyat Filipina yang Tidak Mau Divaksin

- 23 Juni 2021, 15:40 WIB
Penderita Covid-19 Meningkat, Rodrigo Duterte Ancam Penjarakan Rakyat Filipina yang Tidak Mau Divaksin
Penderita Covid-19 Meningkat, Rodrigo Duterte Ancam Penjarakan Rakyat Filipina yang Tidak Mau Divaksin /Reuters

JOMBANG UPDATE - Demi melakukan pencegahan karena jumlah penderita Covid-19 meningkat terus, Rodrigo Duterte mengancam akan memenjarakan rakyat Filipina yang tidak mau divaksin.

Kasus Covid-19 yang melonjak lagi akhir-akhir ini memang membuat banyak negara menambah kapasitas vaksinasi, tidak terkecuali Presiden Filipina, Rodrigo Duterte.

Rodrigo Duterte memberikan himbauan kepada rakyat Filipina agar mereka segera menerima vaksin.

Presiden Filipina itu bahkan sampai mengancam rakyatnya lho!

Baca Juga: Covid-19 di Indonesia Meningkat 14 Ribu Kasus Baru, Simak Efektifitas Penggunaan Masker Dobel

Baca Juga: Kebun Binatang Ragunan Tutup Mulai 22 Juni 2021 Buntut Lonjakan Kasus Covid-19

“Jika anda merupakan orang yang tidak divaksinasi dan seorang carrier, untuk melindungi orang-orang, saya harus mengasingkan anda ke penjara,” tegas Rodrigo Duterte dalam acara televisi pada Senin (21/6) seperti dikutip JOMBANG UPDATE dari Reuters dan TIME.

Rodrigo Duterte mengatakan hal tersebut bukan tanpa alasan. Pasalnya, jumlah kasus positif Covid-19 di Filipina telah menyentuh angka 1,3 juta.

Sementara itu, hingga hari Sabtu (20/6) lalu, jumlah masyarakat Filipina yang telah memperoleh vaksin baru 2,1 juta dari 70 juta orang yang ditargetkan untuk menjalani vaksinasi tahun ini.

“Jangan salah paham, ada krisis di negara ini,” kata Duterte. “Saya hanya jengkel dengan orang Filipina yang tidak mengindahkan pemerintah,” imbuh Presiden berusia 76 tahun ini.

Saking frustasinya dengan vaksinasi Covid-19 yang lambat di negaranya, Rodrigo Duterte tidak hanya mengancam dengan hukuman penjara, melainkan juga akan memberikan suntikan Ivermectin kepada masyarakat Filipina yang menolak untuk divaksin.

“Selama anda berada di sini dan anda adalah seorang manusia yang dapat membawa virus, anda harus melakukan vaksinasi,” kata mantan Walikota Davao tersebut.

Rodrigo Duterte kemudian kembali melanjutkan, “Jika tidak, saya akan memerintahkan semua kepala desa untuk mencatat jumlah orang yang menolak divaksin. Karena jika tidak, saya akan menyuntikkan Ivermectin untuk babi ke dalam tubuh anda.”

Ivermectin adalah obat anti-parasit yang kerap digunakan untuk mengobati hewan. Obat ini disebut-sebut sebagai pengobatan alternatif untuk penanganan Covid-19.

Akan tetapi, regulator dari Amerika Serikat (AS), Eropa, dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tidak merekomendasikan penggunaan Ivermectin karena tergolong sebagai obat keras, sehingga penggunaannya harus di bawah resep dokter. Selain itu, belum ada cukup bukti ilmiah yang mendukung terkait penggunaan Ivermectin untuk Covid-19.

Baca Juga: Bintang Emon Ngaku Di-Endors Covid-19, Komentar Ernest Prakasa Bikin Ngakak

Baca Juga: Cara Daftar Vaksin Covid-19 di Yogyakarta, Cek Syarat, Kuota dan Aturan yang Berlaku di Setiap Rumah Sakit

Ancaman yang diutarakan Rodrigo Duterte tersebut sebenarnya bertentangan dengan pernyataan dari sejumlah pejabat kesehatan Filipina. Menurut mereka, vaksinasi Covid-19 bersifat sukarela. Namun, mereka tetap mendorong masyarakat untuk menjalani vaksinasi.

Edre Olalia, presiden dari National Union of Peoples Lawyers (NUPL), mengatakan bahwa memenjarakan masyarakat karena menolak untuk divaksin adalah sesuatu yang ilegal.

“Tidak ada undang-undang yang secara khusus memberikan wewenang kepada presiden untuk memerintahkan penangkapan semacam itu karena alasan tersebut. Sekalipun jika ini untuk keadaan darurat kesehatan,” jelas Olalia kepada The New York Times.

Salah satu hal yang menjadi faktor lambatnya proses vaksinasi Covid-19 adalah timbulnya keraguan terhadap vaksin di kalangan masyarakat Filipina. Keraguan ini semakin melonjak dalam beberapa tahun terakhir setelah vaksinasi demam berdarah yang dilakukan tahun 2017 silam tidak berjalan lancar dan menyebabkan kematian pada beberapa anak.

Sementara itu, Rodrigo Duterte telah memperoleh vaksin Covid-19 pada bulan Mei. Hal tersebut diberitahukan melalui unggahan di media sosial beberapa saat setelah vaksinasi.***

Editor: Alinur Awwalina

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x