JOMBANG UPDATE - JTBC merilis pernyataan baru mengenai kontroversi 'Snowdrop' atas dugaan distorsi sejarah.
Kontroversi pertama kali meningkat pada bulan Maret mengenai kecurigaan Snowdrop' melakukan distorsi sejarah, yang dibantah dengan tegas oleh JTBC pada saat itu, dengan merilis dua pernyataan sebagai tanggapan atas kekhawatiran publik.
Namun, dengan episode perdana drama Korea 'Snowdrop' pada tanggal 18 dan 19 Desember, reaksi kembali meningkat karena konten yang ada di dalam drama.
Sebuah petisi Nasional Blue House, dibuat pada 18 Desember memiinta agar 'Snowdrop' dihentikan penayangannya.
"Ada pasti, korban aktivis yang disiksa dan dibunuh selama gerakan demokratisasi, karena mereka secara tidak benar dituduh sebagai mata-mata tanpa alasan. Membuat drama dengan plot seperti itu, dapat merusak kebenaran sejarah dan nilai gerakan demokratisasi," isi petisi tersebut
Pemirsa mengkritik beberapa aspek drama, termasuk pemeran utama pria, Soo Ho menjadi mata-mata nyata ketika banyak aktivis benar-benar dibunuh karena dituduh mata-mata.
Lalu, karakter pria lain memiliki cerita yang menjadikannya pemimpin tim di Agency for Natitonal Security Planning (NSP), bagian dari rezim otoriter saat itu.