Mitos dan Fakta Tentang Telur yang Wajib Diketahui

- 8 Desember 2022, 15:00 WIB
Mitos dan Fakta Tentang Telur yang Wajib Diketahui
Mitos dan Fakta Tentang Telur yang Wajib Diketahui /Freepik/azerbaijan-stockers

JOMBANG UPDATE - Setiap makan telur dalam jumlah banyak, pasti anda pernah dengar ada yang berkomentar "awas, nanti bisulan!"

Tetap apakah betul makan telur bisa membuat bisul?

Nah, ahli gizi Ulva Rezatiara,S.Gz.,MPH dari Universitas Gadjah Mada memberi jawaban fakta dan mitos terkait telur, termasuk terkait bisulan.

Hal tentang bisulan ia menjawab "Belum ada penelitian yang mendukung hal tersebut, sehingga anggapan kebanyakan telur akan menyebabkan bisulan adalah mitos," kata Ulva dikutip JOMBANG UPDATE dari Antara.

Baca Juga: Resep Tahu Cabe Garam yang Mudah Dibuat di Rumah, Dijamin Enak, dan Kriuknya Bikin Ketagihan

Baca Juga: 7 Rekomendasi Penginapan Terbaik Dekat Pantai untuk Staycation Santai, Satunya Ketapang Indah Hotel Banyuwangi

Kendati demikian, ia tidak menampik konsumsi telur pada orang yang memiliki alergi telur dan bisa menimbulkan reaksi seperti gatal dan bisul di kulit.

Bisul pun timbul akibat kontak langsung dengan cairan bisul dari penderita bisul, kebersihan tubuh tidak dijaga, kekebalan tubuh lemah dan kebiasaan mencukur bulu atau rambut, kata ahli gizi tersebut.

Telur bisa disantap keadaan matang dan juga mentah seperti masyarakat Jepang.

Seperti menu makan Tamago kake Gohan, telur mentah diletakkan di atas nasi dicampurkan dengan kecap shoyu.

Menurutnya telur mentah boleh dikonsumsi jika kualitas sudah terjamin seperti telur masih segar, bersih, dan baru bukan telur lama disimpan.

"Dan telur sudah dalam keadaan pasteurisasi, telur sudah disterilisasi," jelas dia

Bila kualitas telur tidak terjamin, resiko terinfeksi bakteri dan virus seperti salmonella, diare, keracunan bahkan gangguan pada janin jika dikonsumsi telur mentah oleh ibu hamil.

Ia pun menjelaskan kandungan gizi diolah akan berkurang sedikit daripada mentah namun tidak jauh berbeda.

Oleh karena itu, ia lebih menyarankan telur dikonsumsi dalam keadaan matang.

Bagaimana mengelolanya tergantung selera individu, bisa direbus, dipanggang atau digoreng.

Namun, ia menyarankan memasak dengan api sedang agar kandungan gizi tidak berkurang banyak akibat proses pemanasan terjadi.

Bagi orang sedang program menurunkan berat badan ada kalanya putih telur menjadi bagian dari menu sehari-hari.

Memakan telur putih boleh saja asalkan tidak berlebih.

Sebab, konsumsi pada putih telur berlebih akan menyebabkan konstipasi.

"Putih telur tidak mengandung cukup serat, kelebihan asupan protein yang dapat memperberat kinerja ginjal dan tidak menutup kemungkinan akan menyebabkan alergi," papar dia.

Sementara itu, konsumsi putih telur masih mentah secara berlebih akan mengganggu penyerapan vitamin B.7 karena ada kandungan avidin pada telur mentah dapat mengikat vitamin tersebut.

Kapan seseorang tidak boleh makan telur?

Menurutnya telur tidak boleh dikonsumsi bagi orang alergi telur.

Baca Juga: Kunjungan Wisatawan Mancanegara Ke Indonesia Melebihi Target

Baca Juga: 5 Rekomendasi Serial Thriller Korea di Netflix: Beyond Evil hingga Flower of Evil

Untuk penderita diabetes, kolesterol tinggi dan jantung disarankan berkonsultasi pada dokter untuk mengetahui batasan aman konsumsi.

Konsumsi telur mentah tidak disarankan memiliki riwayat alergi telur dan sistem imun lemah seperti anak-anak, ibu hamil, lansia, dan penderita penyakit kronis.

"Karena telur mentah rentan terkontaminasi bakteri dan virus," katanya.

Jika anda memiliki alergi telur, masih ada opsi protein lain bisa konsumsi seperti daging, ikan, ayam dan susu serta produk olahannya.

Cara penyimpanan dari Ulva, telur disimpan di dalam kulkas untuk memperpanjang masa simpan dan cegah kerusakan seperti busuk.

Telur yang disimpan ruang hanya memiliki umur simpan 7-14 dan sangat rentan terhadap kerusakan nanti.***

Editor: Abdul Rouf


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x