Network
"Saya percaya "masa lalunya" masih membuatnya trauma sampai sekarang. Kenangan 2020-2021-nya menghantui dan menyerang semangatnya hari ini. Apakah itu alasan untuk kekalahannya sih? Tidak, tapi apa yang dia alami tidak pernah bisa digambarkan dengan kata-kata. Waktu mungkin telah berlalu, tetapi bekas luka dan rasa sakit tetap ada. Jika saya berada di tempatnya, saya pasti akan berhenti dan saya tidak tahu apakah saya bisa bertahan sejauh ini. Tapi dia melanjutkan. Dia masih BERMAIN! Dia masih berjuang sampai akhir!," tulisnya.
Kekalahan Kento Momota atas Chico Wardoyo masih dipercaya bukan akhir dari karir unggulan pertama BAC 2022.
"Dia mungkin kalah dari seorang pria kuat berbakat dari Indonesia hari ini, tapi saya benar-benar percaya, sentuhan magisnya masih ada. Dia tidak pernah kehilangan bakatnya. Dia tidak pernah kehilangan kemampuannya. Jadi mari kita bantu dia memolesnya. Mari kita bantu dia memulihkannya. Mari kita bantu dia sembuh, dan yang terpenting, mari kita percaya padanya," tutupnya.
Usai mengalahkan Kento Momota, Choco Wardoyo akan melawan Lee Cheuk Yiu dari Hongkong pada babak 16 besar BAC 2022.
Jika perjalan Chico Wardoyo pada BAC 2022 mulus, ia berpotensi dengan Li Shi Feng, tunggal putra asal China pada babak perempat final Badminton Asia Championship.***
