"Asalkan positif, saya kira nggak masalah. Jangan diramaikanlah. Hal-hal yang positif itu diberikan dukungan dan didorong asal tidak menabrak aturan. Itu kan kreatif, karya-karya seperti itu," tutur Joko Widodo dikutip JOMBANG UPDATE dari ANTARA.
Jokowi justru mempertanyakan kenapa kegiatan yang dinilainya merupakan reativitas para remaja itu harus dilarang.
"Kenapa harus dilarang, asal tidak menabrak aturan, tidak melanggar aturan. Prinsipnya di situ," jelasnya.
Soal fenomena Citayam, sekilas tak ada yang berbeda layaknya tongkrongan anak muda lain seusia mereka.
Hanya saja, yang menjadikannya unik adalah gaya berpakaian muda-mudi Citayam, karena mereka bergaya harajuku, hip hop, hingga cewek mamba dengan outfit monokrom serba hitam.
Biasanya, kawasan elit SCBD hanya dipenuhi pegawai kantoran, kini berubah menjadi street fashion para remaja tersebut, serta beberapa membuat konten untuk media sosial.
Akhirnya, banyak konten kreator yang meliput fenomena tersebut hingga viral di media sosial dan mereka menyebutnya sebagai 'Citayam Fashion Week'.***