JOMBANG UPDATE - Keamanan data nasabah jadi salah satu aspek yang perlu mendapatkan perhatian khusus dari pihak bank digital. Lintasarta menawarkan solusi yang efektif dan hemat bagi bank digital.
Pandemi Covid-19 dua tahun belakangan ini membuat banyak perubahan pada berbagai aspek kehidupan, termasuk finansial.
Keterbatasan mobilitas, kemajuan teknologi dan makin meleknya masyarakat terhadap perubahan zaman, membuat bank digital semakin disukai.
Hal ini terbukti dari lonjakan jumlah transaksi digital pada April 2021 yang mencapai 572,8 juta transaksi atau 60,27% secara year on year (YoY).
Sayangnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan pertumbuhan digitalisasi perbankan diiringi dengan meningkatnya risiko keamanan siber, khususnya keamanan data nasabah.
Tidak sedikit kasus kebocoran data nasabah yang naik ke permukaan dengan jumlah kerugian yang sangat besar.
Bahkan Direktur Penelitian dan Pengaturan Perbankan OJK Mohamad Miftah menyebutkan serangan siber membuat bank umum di Indonesia rugi hingga Rp246,5 miliar pada semester I-2020 hingga semester I-2021.
Lintasarta sebagai perusahaan yang bergerak di bidang Information Communication and Technology (ICT) menawarkan solusi cerdas dan hemat atas masalah tersebut.