Rosa Lahirkan Anak Betina Usai 8 Kali Keguguran, Hewan Langka Badak Sumatera Bertambah Satu

- 29 Maret 2022, 15:30 WIB
Rosa Lahirkan Anak Betina Usai 8 Kali Keguguran, Hewan Langka Badak Sumatera Bertambah Satu
Rosa Lahirkan Anak Betina Usai 8 Kali Keguguran, Hewan Langka Badak Sumatera Bertambah Satu /Instagram @kementerianlhk

JOMBANG UPDATE - Kamis, 24 Maret 2022 menjadi momen yang membahagiakan bagi bangsa Indonesia. Pasalnya, induk Badak Sumatera (Dicerorhinus sumatrensis), hewan langka yang kini dilindungi, bernama Rosa melahirkan anak pertamanya.

Rosa diketahui tinggal bersama 7 Badak Sumatera lainnya di Suaka Rhino Sumatera Taman Nasional Way Kambas (SRS TNWK), Lampung.

Badak Rosa tercatat sudah mengalami 8 kali keguguran sejak pertama bunting hingga tahun 2020.

Adapun kelahiran anak Rosa pada tanggal 24 Maret 2022 pukul 11.44 WIB tersebut membuta jumlah hewan langka Badak Sumatera bertambah satu.

Baca Juga: Efek Vaksin Booster Moderna, Dokter Psikiater Ceritakan Pengalamannya

Baca Juga: Cuaca Ramadhan 2022, BMKG Juanda Sebut Wilayah Jatim Masuk Musim Pancaroba

Badak Sumatera Rosa melahirkan bayi betina setelah melalui masa bunting selama 476 hari.

Menurut pihak SRS TNWK, Rosa tercatat sudah bunting sejak Desember 2020 hingga Maret 2022. Kelahiran ini kemudian menjadi yang ketiga kalinya terjadi di SRS TNWK.

Dilansir JOMBANG UPDATE dari Instagram @btn_waykampas, Ketua Tim Dokter Hewan SRS TNWK, drh. Zulfi Arsan menyatakan jika Badak Sumatera Rosa menunjukkan tanda-tanda akan melahirkan dimulai sekitar pukul 09.00 WIB. Proses kelahiran sendiri berjalan selama hampir 3 jam.

SRS TNWK sendiri adalah satu-satunya tempat pengembangbiakan Badak Sumatera secara alami yang berdiri sejak 1998.

SRS TNWK bekerja sama dengan Yayasan Badak Indonesia (YABI) untuk menghasilkan anak badak sumatera sebanyak-banyaknya.

Cita-cita itu tentu disesuaikan dengan kondisi dan keamanan masing-masing individu badak. Tujuannya tentu agar keberlangsungan hidup spesies badak sumatera semakin membaik dan tidak punah.

Kelahiran Badak Sumatera ini kemudian mendapat komentar positif dari Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Kementerian LHK, Ir. Wiratno.

Dirinya mengungkapkan bahwa anak badak ini merupakan hasil perkawinan antara badak jantan bernama Andatu dan badak betina bernama Rosa. Kelahiran anak badak ini sekaligus menambah jumlah di SRS TNWK menjadi delapan ekor.

Wiratno juga menyampaikan terima kasih yang mendalam atas kerja tim dokter hewan, para perawat dan berbagai pihak lain yang terlibat.

Pasalnya mereka telah secara intens mengawasi perkembangan kebuntingan Badak Rosa hingga perawatan pasca persalinannya.

Pihak YABI kemudian menjelaskan jika kelahiran badak ini penting, sebab badak saat ini terancam punah. Padahal menurutnya badak memiliki fungsi ekologis sebagai pencegah pemanasan global.

“Saat badak memakan pucuk dan ranting muda, maka pucuk baru yang tumbuh akan menyerap karbon dioksida dengan lebih banyak dibandingkan pucuk daun yang lebih tua, artinya badak ikut mengurangi pemanasan global,” tulis pihak YABI dalam akun Instagramnya @badak.indonesia.

Selain itu, badak juga disebut sebagai “satwa browser”. Istilah itu disematkan karena badak memiliki selera makan terhadap berbagai jenis daun atau semak. Terutama jenis daun bergetah seperti beringin dan nangka hutan.

Itulah kabar kelahiran Badak Sumatera di SRS TNWK oleh induk bernama Rosa setelah 8 kali alami keguguran dan beberapa fakta unik mengenai Badak Sumatera.***

Editor: Alinur Awwalina


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah