Aktivitas Gunung Semeru Berstatus Level III (Siaga), Warga Tetap Diminta Waspada

- 17 Maret 2022, 07:40 WIB
Aktivitas Gunung Semeru Berstatus Level III (Siaga), Warga Tetap Diminta Waspada
Aktivitas Gunung Semeru Berstatus Level III (Siaga), Warga Tetap Diminta Waspada /Dok/MAGMA ESDM

JOMBANG UPDATE – Gunung Semeru, Lumajang, Jawa Timur hingga Rabu, 16 Maret 2022 masih berstatus Level III atau Siaga.

Gunung Semeru yang dengan ketinggian 3676 mdpl ini sempat mengalami erupsi besar pada tanggal 4 Desember 2021 lalu. Tetapi hingga saat ini statusnya masih tetap berada di level siaga.

Dilansir dari laman MAGMA Indonesia, situs milik Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), selama periode Rabu, 16 Maret 2022 pukul 12.00 – 18.00 WIB, Gunung Semeru mengalami 8 kali gempa letusan atau erupsi.

Amplitudo dari letusan atau erupsi itu adalah 12-23 mm. Sementara lama gempa berkisar antara 100-125 detik.

Baca Juga: Ini Alasan Kenapa Seseorang Mengingat Mimpi, Mungkin Berhubungan dengan Kemampuan Menghafal

Baca Juga: Sejarah Pertandingan Voli Pertama di Dunia Dimulai Lebih dari 120 Tahun Lalu

Berdasarkan pengamatan visual, gunung tampak terlihat jelas. Asap kawah tidak teramati. Cuaca cerah dan angin lemah ke arah utara, dengan suhu udara sekitar 25-30°C.

Pada siang hari, seismograf didominasi oleh nois (getaran) dari alat berat pekerjaan hunian sementara (huntara) bagi warga terdampak erupsi.

Gambar pada peta menunjukkan Kawasan Rawan Bencana (KRB) level III yang lebih jauh mengarah ke tenggara. KRB level III ini adalah kawasan yang sering terlanda aliran awan panas, aliran lava dan lontaran atau guguran batu pijar.

Berdasarkan aktivitas dan kondisi yang tercatat, beberapa himbauan dikeluarkan MAGMA Indonesia untuk masyarakat di sekitar Gunung Semeru, diantaranya :

1. Tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).

Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan.

Hal tempat itu berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 Km dari puncak.

2. Tidak beraktivitas dalam radius 5 Km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).

3. Mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru.

Utamanya sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.

Selama 90 hari terakhir, Gunung Semeru terus mengalami peningkatan letusan atau erupsi. Peningkatan ini diketahui terjadi sejak 12 Januari 2022, sementara puncaknya pada 5 hingga 22 Februari 2022.

Aktivitas kegempaan sempat menurun dan meningkat kembali sejak 10 Maret 2022, namun peningkatan ini tidak melebihi puncak jumlah kegempaan seperti sebelumnya.***

 

Editor: Apriani Alva


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah