Namun La Nina juga bisa terjadi dalam hitungan tahunan.
La Nina 2021
BMKG melakukan monitoring perkembangan terbaru dan mengumpulkan data suhu permukaan laut di Samudra Pasifik pada bagian tengah dan timur.
Berdasarkan pantauan tersebut, saat ini nilai anomali tercatat melewati ambang batas La Nina, yaitu sebesar -0.61 pada Dasarian I Oktober 2021.
Baca Juga: Link Live Streaming Gerhana Bulan Total, Nonton Super Blood Moon Meski Cuaca Tidak Mendukung
Berpatokan pada data tersebut, nilai anomali akan terus berkembang sehingga BMKG menghimbau untuk segera bersiap menyambut La Nina 2021/2022.
La Nina diperkirakan berlangsung dengan intensitas lemah hingga sedang hingga Februari 2022.
Berkaca pada La Nina tahun 2020, hasil kajian BMKG menyebutkan, curah hujan diprediksi akan mengalami peningkatan pada bulan November, Desember dan Januari.
Wilayah yang berpotensi mengalami dampak La Nina terbesar yaitu Sumatera bagian selatan, Jawa, Bali hingga NTT, Kalimantan bagian selatan dan Sulawesi bagian selatan.