Update Harian Bertambah 2.457 Orang, 822 Kasus Covid-19 Baru Berasal dari Jakarta

1 November 2022, 06:45 WIB
Update Harian Bertambah 2.457 Orang, 822 Kasus Covid-19 Baru Berasal dari Jakarta /Pixabay/piro

JOMBANG UPDATE – Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID 19 melaporkan bahwa telah terjadi penambahan kasus sebanyak 2.457 orang pada Senin, 31 Oktober 2022.

Adapun dengan adanya penambahan tersebut, maka total kasus terkonfirmasi positif hingga saat ini berjumlah 6.493.079 orang berdasarkan data Satgas COVID-19 yang diterima di Jakarta.

DKI Jakarta saat ini menjadi provinsi penyumbang kasus COVID-19 terbanyak dengan 822 kasus baru.

Disusul oleh Jawa Barat sebanyak 362 kasus, kemudian Jawa Timur 340 kasus, Jawa Tengah 216 kasus, dan Banten sebanyak 197 kasus.

Baca Juga: SSCASN Pendaftaran PPPK 2022 Guru Dibuka, Intip Persyaratannya!

Baca Juga: 20 Ucapan Hari Pahlawan 10 November 2022, Cocok Jadi Caption di Instagram dan Status di WA Story!

Sementara itu, kasus meninggal tercatat 34 orang. Satu orang dari DKI Jakarta, empat orang dari Jawa Timur, delapan dari Jawa Tengah, satu dari Banten, dan satu dari Sulawesi Barat.

Kemudian, lima dari Bali, tiga dari Sumatera Selatan, dua dari Sumatera Barat, tiga dari Sulawesi Selatan, dua dari Yogyakarta, serta masing-masing satu dari Sumatera Utara, Nusa Tenggara Barat, Bengkulu dan Kepulauan Riau.

Bertambahnya kasus COVID-19, Satgas penanganan COVID-19 selalu mengingatkan kembali kepada masyarakat untuk tetap memperkuat protokol kesehatan (prokes).

Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19, Prof Wiku Adisasmito, mengatakan bahwa kesadaran masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan merupakan kunci utama agar kasus COVID-19 di Tanah Air tetap rendah.

Wiku menegaskan kepada masyarakat bahwa pandemi belum selesai, masyarakat dihimbau untuk perlu menerapkan tanggung jawab pribadi serta kolektif, dan menjaga kesehatan.

“Tanggung jawab pribadi yaitu contohnya tahap pada prokes, tidur dan istirahat yang cukup, aktif melakukan olahraga, mengonsumsi makanan sehat dan tetap bahagia,” kata Wiku seperti dikutip JOMBANG UPDATE dari Antara.

Sedangkan tanggung jawab kolektif merupakan sikap melengkapi diri dengan vaksinasi agar dapat menciptakan kekebalan kelompok, taat pada kebijakan pemerintah serta mengedepankan semangat gotong royong.

Disisi lain, Reisa Broto Asmoro selaku Juru Bicara Pemerintah untuk penanganan COVID-19 mengatakan varian XBB lebih cepat menular dibandingkan varian BA.5 dan B.A2.

“Diketahui varian XBB ini lebih cepat menular, apabila kita melihat gelombang XBB di Singapura ternyata lebih cepat menular 0,79 kali dibandingkan gelombang varian BA.5 dan 0,46 kali gelombang BA.2,” ucap Reisa di Kantor Presiden, Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis.

Walaupun begitu, Reisa mengatakan gejala baru XBB sama dengan varian Omnicorn lainnya dan menunjukkan hasil yang sama.

Baca Juga: Gempa Magnitudo 4,7 Guncang Sukabumi Hari Ini, Terasa Sampai Bandung

Melihat tingkatan fatalisme, varian XBB justru lebih rendah dibandingkan dengan varian Omnicorn lainnya.

Menurut pusat, pengendalian pencegahan penyakit (CDC) AS, gejala varian XBB tidak jauh berbeda seperti varian sebelumnya.

Seperti perasaan demam, merasa dingin, batuk, kelelahan, nyeri otot, sakit kepala, sakit tenggorokan, hidung tersumbat atau pilek, diare dan sesak napas serta mual atau muntah.

Sampel yang diambil dari empat orang untuk pasien XBB di Indonesia memiliki suara dan gejala sama yakni batuk dan pilek.

“Sehingga, dapat dinilai bahwa gejala yang ditimbulkan umumnya ringan,” tambahnya.

Demikian informasi terkait update harian kasus COVID-19 terbaru.***

Editor: Alinur Awwalina

Tags

Terkini

Terpopuler