Teks dan Sejarah Sumpah Pemuda yang Diperingati 28 Oktober 2021

24 Oktober 2021, 13:25 WIB
Teks dan Sejarah Sumpah Pemuda yang Diperingati 28 Oktober 2021 /freepik.com/freepik

JOMBAMG UPDATE - Teks dan sejarah Sumpah Pemuda menjadi saksi generasi muda dengan semangat menggelora demi kemerdekaan Indonesia.

Hari Sumpah Pemuda diperingati setiap tanggal 28 Oktober setiap tahunnya. Tahun ini, peringatan Sumpah Pemuda jatuh pada hari Kamis, 28 Oktober 2021.

Banyak cara memperingati Hari Sumpah Pemuda, salah satunya dengan mengingat kembali teks dan sejarah Sumpah Pemuda.

Berikut JOMBANG UPDATE merangkum teks dan sejarah Sumpah Pemuda yang dikutip dari laman kemendikbud.go.id.

Baca Juga: Jelang HUT Kemerdekaan RI Ke-76, Ini Bacaan Teks Proklamasi yang Ditulis Ir Soekarno Beserta Sejarahnya

Baca Juga: Kumpulan Ucapan HUT RI ke-76, Bangkitkan Jiwa Nasionalisme

Sejarah Sumpah Pemuda

Munculnya gagasan penyelenggaraan Kongres Pemuda Kedua berasal dari Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia (PPPI).

PPPI merupakan organisasi pemuda yang beranggotakan pelajar dari seluruh Indonesia.

Atas inisiatif tersebut, berlangsunglah kongres di tiga gedung berbeda yang terbagi dalam tiga kali rapat hingga melahirkan Teks Sumpah Pemuda.

- Rapat Pertama di Gedung Katholieke Jongenlingen Bond (KJB)

Rapat pertama dilaksanakan di Gedung KJB Lapangan Banteng pada Sabtu, 27 Oktober 1928.

Dalam rapa ini, Moehammad Jamin menguraikan tentang arti dan hubungan persatuan dengan pemuda.

Menurutnya, ada lima faktor yang bisa memperkuat persatuan Indonesia yaitu sejarah, bahasa, hukum adat, pendidikan, dan kemauan.

Baca Juga: Anthony Ginting dan Jonatan Christie Pulang Kampung, Undur Diri dari France Open 2021

Baca Juga: French Open 2021: Jadwal, Atlet, Hasil Drawing, Besaran Hadiah dan Saluran TV yang Menayangkan

- Rapat Kedua di Gedung Gedung Oost-Java Bioscoop

Berlangsung pada Minggu, 28 Oktober 1928, rapat kedua ini membahas masalah pendidikan dengan dua pembicara Poernomowoelan dan Sarmidi Mangoensarkoro.

Dalam rapat ini disepakati bahwa anak harus mendapat pendidikan kebangsaan serta harus seimbang antara pendidikan di sekolah dan di rumah.

Bukan hanya itu, pada rapat kedua ini juga membahas mengenai anak yang yang harus dididik secara demokratis.

- Rapat Ketiga di Gedung Indonesische Clubhuis Kramat

Rapat hari ketiga diisi oleh Soenario yang menjelaskan pentingnya nasionalisme dan demokrasi selain gerakan kepanduan.

Pada hari yang sama, Ramelan mengemukakan gerakan kepanduan tidak bisa dipisahkan dari pergerakan nasional.

Gerakan kepanduan sejak dini mendidik anak-anak disiplin dan mandiri serta banyak hal yang dibutuhkan dalam perjuangan.

Sebelum kongres ditutup diperdengarkan lagu “Indonesia” karya Wage Rudolf Supratman. Lagu tersebut disambut dengan sangat meriah oleh para peserta kongres.

Kongres ditutup dengan mengumumkan rumusan hasil kongres dan para pemuda yang hadir mengucapkannya sebagai Sumpah Setia yang berbunyi:

TEKS SUMPAH PEMUDA

PERTAMA.

KAMI POETERA DAN POETERI INDONESIA,
MENGAKOE BERTOEMPAH DARAH JANG SATOE,
TANAH INDONESIA.

KEDOEA.

KAMI POETERA DAN POETERI INDONESIA,
MENGAKOE BERBANGSA JANG SATOE,
BANGSA INDONESIA.

KETIGA.

KAMI POETERA DAN POETERI INDONESIA,
MENDJOENDJOENG BAHASA PERSATOEAN,
BAHASA INDONESIA.

Itulah teks dan sejarah Sumpah Pemuda yang diperingati setiap tanggal 28 Oktober.***

 

Editor: Apriani Alva

Tags

Terkini

Terpopuler