- Mimpi sebagai pemilahan informasi
Dr. Sujay Kansagra, pakar kesehatan tidur dari Mattress Firm, menyampaikan bahwa beberapa orang mungkin mengaitkan mimpi sebagai jendela ke alam bawah sadar.
Ia menambahkan bahwa teori lain berpendapat bahwa mimpi adalah hasil omong kosong dari aktivitas otak saat tidur.
"Jika kebutuhan kita untuk bermimpi merupakan indikasi dari otak yang berpartisipasi dalam proses restoratif, ketidakmampuan kita untuk mengingat mimpi mungkin hanya karena pemilahan informasi penting dan tidak penting selama tidur," kata Dr. Sujay Kansagra dikutip dari laporan Healthline.
Pada dasarnya, teori tersebut menunjukkan bahwa mimpi terjadi ketika otak memproses informasi.
Dengan kata lain, menghilangkan hal-hal yang tidak perlu dan memindahkan ingatan jangka pendek yang penting ke ingatan jangka panjang.
Jadi, menurut teori ini, orang yang mengingat mimpi mungkin memiliki perbedaan dalam kemampuan mereka untuk menghafal hal-hal secara umum.***