6 Tips Beli Rumah di Usia Muda, Memiliki Rumah Idaman Bisa Jadi Kenyataan

- 24 Juni 2021, 14:55 WIB
6 Tips Beli Rumah di Usia Muda, Memiliki Rumah Idaman Bisa Jadi Kenyataan.
6 Tips Beli Rumah di Usia Muda, Memiliki Rumah Idaman Bisa Jadi Kenyataan. /Unsplash.com/Tierra Mallorca

JOMBANG UPDATE - Dapat membeli rumah di usia muda menjadi impian banyak orang.

Seiring berjalannya waktu, harga rumah semakin lama akan semakin mahal, terutama jika lokasinya strategis. Maka dari itu, dibutuhkan tips untuk bisa beli rumah di usia muda.

Misal sebelumnya tahun ini, harga rumah di pinggiran Jakarta masih dibanderol Rp400 juta, tahun depan bisa naik menjadi Rp500 juta sampai Rp550 juta.

Itulah alasan kenapa sebaiknya siapa pun jangan lagi menunda untuk beli rumah, selain umur terus bertambah, lahan pun semakin sempit.

Baca Juga: 7 Rekomendasi Tanaman Hias Tahan Panas dan Mudah Dirawat, Cocok Jadi Hiasan di Halaman Rumah

Baca Juga: 7 Tanaman Hias Indoor Pembersih Udara, Bikin Rumah Terlihat Asri dan Segar

Berikut 6 tips beli rumah di usia muda yang dikutip JOMBANG UPDATE dari berbagai sumber.

1. Menabung otomatis untuk DP

Salah satu kesulitan utama memiliki rumah adalah tidak memiliki dana untuk membayar uang muka yang merupakan prasyarat kredit KPR (Kredit Pemilikan Rumah). Sementara itu, hampir mustahil membeli rumah jika tidak lewat kredit ke bank.

Karena itu, penting sekali untuk mengumpulkan uang muka jika ingin punya rumah.

Langkah paling dasar adalah menabung dari penghasilan. Namun, banyak yang tidak bisa mengelola keuangan dengan baik, sehingga sulit mengumpulkan uang muka.

Cara yang paling efektif adalah menabung ketika baru terima gaji. Jangan tunda sampai akhir bulan, namun saat gaji masuk rekening, langsung disisihkan untuk uang muka.

2. Memanfaatkan program cicilan DP

Kesulitan lain bagi para pekerja di usia muda adalah tidak memiliki uang muka.

Baca Juga: Manfaat Bawang Putih untuk Kesehatan, Turunkan Tekanan Darah hingga Cegah Flu

Baca Juga: Cara Sukses Investasi Saham ala Lo Kheng Hong, Untung hingga Triliunan Rupiah

Salah satu solusinya adalah mengikuti program cicilan DP. Anda bisa mencicil uang muka selama jangka waktu tertentu.

Program ini biasanya diinisiasi oleh beberapa developer.

Contohnya, pengembang memberikan waktu selama 22 bulan bagi calon pembeli untuk mencicil uang muka yang dihitung berdasarkan harga beli yang sudah ditentukan di awal.

Calon pembeli mencicil DP ke pengembang. Setelah uang muka dilunasi, barulah calon pembeli mengajukan kredit ke bank.

Harga sudah disepakati di awal. Karena itu, saat nanti lunas beberapa bulan kemudian, harga beli tidak akan berubah dari yang sudah disepakati.

Meskipun program ini cukup membantu, namun beberapa hal yang perlu Anda perhatikan, yaitu:

- Pertama, harga beli dengan cicilan DP lebih tinggi dibandingkan tanpa cicilan DP. Hal ini disebabkan karena pengembang ‘kehilangan’ waktu menunggu Anda melunasi uang muka.

- Kedua, jika ditengah jalan Anda gagal menyelesaikan cicilan DP atau akhirnya pengajuan kredit tidak disetujui bank, maka cicilan yang sudah dibayarkan akan hangus.

3. Mengambil KPR tenor panjang

Masalah yang juga sering terjadi adalah DP kecil dan kemampuan mencicil pinjaman juga kecil.

Bagi yang masih muda dan baru masuk bekerja, mereka memiliki fleksibilitas tenor KPR yaitu bisa mengambil kredit dalam jangka waktu panjang.

Bank umumnya menetapkan masa di atas usia pensiun 55 tahun sebagai batasan tidak boleh mencicil kredit lagi.

Hal ini menandakan bahwa para pekerja muda punya kesempatan mengambil masa pinjaman yang maksimal.

Saat ini, bank yang paling lama memberi pinjaman KPR adalah dalam jangka waktu 25 tahun.

Anda yang masih berusia dibawah 30 tahun bisa memanfaatkan masa tenor sepanjang itu.

Tenor menjadi hal penting karena tenor yang panjang menurunkan jumlah cicilan per bulan.

Meskipun menyetor uang muka kecil, namun Anda masih bisa mendapatkan kredit karena jumlah cicilan yang kecil akibat masa pinjaman yang panjang.
Bukankah dengan cicilan yang semakin panjang, beban bunga yang peminjam harus bayarkan semakin besar?

Itu betul soal jumlah bunga yang membesar seiring masa pinjaman.

Namun, perlu diingat bahwa nilai tanah dan bangunan biasanya meningkat setiap tahun dengan peningkatan rata-rata di atas suku bunga KPR.

Artinya, tidak masalah berhutang pada aset yang nilainya terus meningkat karena akhirnya akan untung akibat kenaikan nilai aset yang lebih besar dari bunga kredit yang harus dibayar.

4. Hidup hemat

Jika ingin punya rumah di usia muda, kuncinya adalah berhemat.

Supaya semakin lancar dalam mencicil rumah dan pinjaman KPR segera lunas, Anda harus berhemat.

Contohnya pada anggaran entertainment atau hiburan, belanja di luar kebutuhan, sampai mengurangi jajan yang tidak perlu agar pengeluaran tidak membengkak.

5. Mencari penghasilan tambahan

Jika ingin lebih cepat melunasi kredit rumah, Anda bisa mencari pekerjaan sampingan untuk mendapat uang tambahan.

Dengan demikian, pemasukan bisa jauh lebih besar, sehingga alokasi untuk cicilan KPR diperbesar dan bisa melunasi KPR lebih cepat.

6. Di mana ada niat, di situ ada jalan

Niat harus dibarengi dengan usaha. Begitu pun niat ingin beli rumah, perlu diiringi dengan kerja keras dan menabung mengumpulkan uang.

Tak kalah penting adalah mengatur dan mengelola keuangan dengan baik, agar penghasilan yang didapatkan bisa untuk memuluskan niat memiliki rumah idaman.

Itulah 6 tips beli rumah di usia muda supaya impian memiliki rumah idaman segera terwujud.***

 

Editor: Apriani Alva

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x