Kita yang mempunyai harta melimpah, harus mau untuk menyedekahkannya pada yang membutuhkan.
Kita yang mempunyai anak, harus mau untuk mendidiknya menjadi anak yang sholeh sholehah.
Alloh Swt. berfirman :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تُلْهِكُمْ أَمْوَالُكُمْ وَلَا أَوْلَادُكُمْ عَنْ ذِكْرِ اللَّهِ ۚ وَمَنْ يَفْعَلْ ذَٰلِكَ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الْخَاسِرُونَ
Artinya: “Hai orang-orang beriman, janganlah hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barangsiapa yang berbuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang merugi.”
Ayat tersebut memberi peringatan kepada kita bahwa kenikmatan-kenikmatan yang telah kita terima, kita harus bersabar jangan sampai hal tersebut membuat kita lalai dari perintah-perintah Alloh.
Jama’ah jumat yang berbahagia.
Terkadang kita juga mengalami hal-hal yang tidak sesuai dengan keinginan maupun tabiat kita. Keinginan manusia yang hidupnya selalu ingin bebas, harus bisa bersabar untuk selalu menaati perintah-perintah Alloh.
Dalam menghadapi maksiat, kita harus bisa bersabar untuk menolaknya karena Alloh.
Ketaatan maupun kemaksiatan adalah dua hal yang kita masih bisa berikhtiar mengendalikan diri kita dalam menghadapinya. Terlebih dalam menghadapi perkara yang kita tidak punya ikhtiar dalam menghadapinya.