Khutbah Idul Adha 2021 Tema Berkurban di Masa Pandemi

- 15 Juli 2021, 09:00 WIB
Khutbah Idul Adha 2021 Tema Berkurban di Masa Pandemi
Khutbah Idul Adha 2021 Tema Berkurban di Masa Pandemi /Pixabay/ @Mli235

Berqurban memerlukan kepasrahan jiwa yang ikhlas untuk menjalankan perintah Allah, kendati awalnya berat.

Secara lahiriah setiap yang berkurban menyembelih hewan qurban dan membagikannya kepada sesama, tetapi sejatinya yang bersangkutan berqurban kepada Allah dengan berani mengorbankan sesuatu yang dimilikinya untuk sesuatu yang lebih utama, yakni semakin mendekatkan diri kepada Allah sekaligus berbuat kebajikan yang luhur atau ihsan kepada sesama.

Jika Ibrahim dan Ismail didukung Siti Hajar rela berqurban nyawa, meski kemudian diganti dengan hewan qurban, maka jangan merasa berat untuk berqurban hanya seekor hewan terutama bagi muslim yang berkemampuan. Dalam satu hadis Nabi bersabda yang artinya: “Siapa yang mendapati dirinya dalam keadaan lapang, lalu ia tidak berqurban, maka janganlah ia mendekati tempat salat Ied kami.” (HR. Ahmad dan Ibn Majah).

Kita malu kepada Nabi Ibrahim, Nabi Ismail, dan Siti Hajar yang rela mengorbankan jiwa demi menunaikan perintah Allah. Meski akhirnya kurban jiwa diganti dengan hewan, namun ketiganya teruji keimanannya.

Bagi kita kaum muslim yang berkemampuan, apalah arti seekor hewan bila dibandingkan dengan jiwa, maka mari tunaikan ibadah qurban hewan dengan sepenuh keikhlasan. Meski hidup di masa pandemi terasa berat, bagi yang berkemampuan jangan berat untuk tetap berqurban sebagai panggilan jiwa Islami yang pasrah dan berharap anugerah Allah.

Keikhlasan dan kesabaran dalam berqurban melambangkan ketaqwaan. Jangan merasa sudah bertaqwa kalau masih berat berqurban dengan seekor hewan qurban. Allah berfirman dalam Al-Quran:

لَنْ يَّنَالَ اللّٰهَ لُحُوْمُهَا وَلَا دِمَاۤؤُهَا وَلٰكِنْ يَّنَالُهُ التَّقْوٰى مِنْكُمْۗ كَذٰلِكَ سَخَّرَهَا لَكُمْ لِتُكَبِّرُوا اللّٰهَ عَلٰى مَا هَدٰىكُمْ ۗ وَبَشِّرِ الْمُحْسِنِيْنَ – ٣٧

Artinya: “Daging-daging dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketaqwaan dari kamulah yang dapat mencapainya. Demikianlah Allah telah menundukkannya untuk kamu supaya kamu mengagungkan Allah terhadap hidayah-Nya kepada kamu. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik.“ (QS Al-Hajj/22: 37).

Berqurban hewan kurban wujud ketaqwaan. Muslim yang beridul-adha dan berqurban dengan ikhlas berarti dirinya naik derajat menjadi “al-muttaquun”, yakni orang-orang yang bertaqwa.

Taqwa adalah puncak segala keutamaan diri setiap muslim dan mukmin dalam menjalankan perintah Allah, menjauhi larangan-Nya, serta menunaikan segala kebaikan hidup yang harmonis antara habluminallah dan habluminannas.

Halaman:

Editor: Apriani Alva

Sumber: Suara Muhammadiyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah