Jombang Hasilkan Sampah 530 Ton, PT Uni Charm dan JCI Ajak Santri Bahrul Ulum Tambakberas Peduli Lingkungan

24 Juni 2023, 20:06 WIB
Penyerahan bak sampah secara simbolis dalam acara "Mari Pilah dan Kurangi Sampah" yang diadakan PT Uni Charm bekerjasama dengan Junior Chamber International (JCI) East Java serta JCI Japan di Pondok Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas Jombang. /

JOMBANG UPDATE - Sampah menjadi masalah serius di sebagian daerah, lalu bagaimana di Jombang Jawa Timur? Rupanya warga Jombang menghasilkan sampah sebanyak 530 ton per hari. Tentu, perlu upaya untuk mengelolanya.

Sejalan dengan fakta tersebut, PT Uni Charm bekerjasama dengan Junior Chamber International (JCI) East Java serta JCI Japan mengadakan acara bertajuk "Mari Pilah dan Kurangi Sampah" yang bertempat di Pondok Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas Jombang, Kamis 23 Juni 2023.

Dikemas dalam acara kreatif dan interaktif, pemaparan informasi pentingnya mengurangi dan memilah sampah yang dilaksanakan PT Uni Charm ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman pentingnya kebersihan di lingkungan masyarakat terutama para santri.

Baca Juga: Mengubah Sampah Karbon Menjadi Bensin, Apakah Bisa?

Jombang Hasilkan Sampah 530 Ton Per Hari

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jombang Miftahul Ulum menyampaikan sambutan dalam acara Mari Pilah dan Kurangi Sampah yang diadakan PT Uni Charm. Apriani Alva

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jombang Miftahul Ulum membuka acara dengan memaparkan data terkait sampah di Jombang.

Baca Juga: 6 Warung Sambelan Enak di Jombang, Sambal Pedas dengan Rasa Khas yang Bikin Nagih!

"Sampah di Jombang satu harinya sebanyak 530 ton. Sementara hanya 43% yang dikelola, itupun hanya di wilayah perkotaan," ungkap Miftahul Ulum.

Melalui acara yang digadang PT Uni Charm tersebut, Kepala DLH Jombang mengajak ratusan santri yang hadir untuk mengurangi sampah plastik dan menjalankan hidup sehat.

Pentingnya Memilah dan Mengurangi Sampah

Potret Santri Bahrul Ulum Tambakberas Jombang dalam acara Mari Pilah dan Kurangi Sampah bersama PT Uni Charm dan CJI Apriani Alva

Baca Juga: Mengenalkan Sampah Plastik pada Anak Usia Dini, Berikut Penjelasan Psikolog

Gerakan memilah dan mengurangi sampah dimulai dari diri sendiri. Menjembatani pemahaman tersebut, PT Uni Charm memaparkan jenis-jenis sampah sekaligus contoh-contoh praktis sampah organik dan anorganik.

Pengenalan mengenai SDGs atau Sustainable Development Goals yakni pengelolaan sampah berbasis tujuan pembangunan yang berkelanjutan juga dipaparkan dalam event ini.

Keterlibatan santri dalam sesi tanya jawab sekaligus quiz berhadiah menambah semarak acara.

Ratusan santri Ponpes Bahrul Ulum yang hadir dalam event bersama PT Uni Charm ini diharapkan bisa menjadi agent of change untuk menularkan informasi yang didapatkan kepada lebih dari 14.000 santriwan dan santriwati di Tambak Beras Jombang.

Baca Juga: Rekomendasi Hotel di Jombang yang Ada Kolam Renang Cocok untuk Staycation hingga Meeting dengan Client

Belajar Bahasa Jepang

Potret Santri Bahrul Ulum Tambakberas Jombang dalam acara Mari Pilah dan Kurangi Sampah bersama PT Uni Charm dan CJI Apriani Alva

Bukan hanya membahas seputar sampah, materi yang disampaikan juga disisipi dengan kata-kata dalam bahasa Jepang.

Santri Ponpes Bahrul Ulum diajak melafalkan kata-kata dalam bahasa Jepang seperti gomi (sampah), kirei (bersih/cantik), chikyuu (bumi) dan masih banyak lagi.

Kondisi Sampah di Jepang 30 Tahun Lalu

James dan jajaran pengurus Yayasan Ponpes Bahrul Ulum Jombang. Apriani Alva

Jepang dikenal sebagai negara yang menjunjung kebersihan, rumahnya ada cerita di baliknya.

James, selaku perwakilan JCI Japan yang menghadiri agenda ini menceritakan fakta mengenai sampah di negaranya puluhan tahun silam.

Rupanya, 30 tahun yang lalu masyarakat Jepang memiliki kebiasaan membuang sampah sembarangan bahkan di sungai.

Namun kini, kebiasaan tersebut berhasil diubah melalui berbagai program yang dijalankan bersama.

“30 tahun yang lalu, setelah membuka bungkus permen, sampahnya dibuang di jalanan. Bahkan sampah juga dibuang ke sungai. Saat itu, membuang sampah sembarangan menjadi hal yang biasa. Namun, pemerintah kemudian mendorong masyarakat untuk memilah sampah dan membersihkan jalanan setiap hari Senin dan Rabu. Setelah 30 tahun, jalanan dan sungai di Jepang menjadi sangat bersih,” papar James.

Dalam bahasa Inggris, James mengajak peserta untuk memulai kebiasaan baik memilah dan mengurangi sampah dari diri sendiri.

Acara ini juga dihadiri Local President JCI East Java Willy Widjaja, Konsulat Jenderal Jepang di Surabaya Mr. Kenichi Takeyama, jajaran pengurus Yayasan Ponpes Bahrul Ulum Jombang serta pejabat lainnya.

Kolaborasi yang erat antara Uni-Charm, JCI, dan berbagai pihak diharapkan dapat memberikan dampak positif yang lebih luas dalam upaya pengelolaan sampah di Jombang.

Selain itu, acara ini diharapkan masyarakat semakin menyadari betapa pentingnya pemilahan sampah. Dengan kolaborasi yang kuat antara perusahaan, organisasi masyarakat, dan institusi pendidikan, diharapkan tercipta lingkungan yang lebih bersih dan lestari untuk generasi masa depan.

Kegiatan juga diharapkan mampu memberikan motivasi bagi masyarakat Jombang dalam menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan.***

Editor: Apriani Alva

Tags

Terkini

Terpopuler